digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

SUCI FRATAMA SARI ABSTRAK
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Salah satu strategi untuk mengelola risiko (klaim) perusahaan asuransi adalah dengan mengalihkan sebagian klaimnya kepada perusahaan reasuransi. Tentunya, dengan mengalihkan sejumlah klaim kepada perusahaan reasuransi, perusahaan asuransi menanggung biaya tambahan dalam bentuk premi reasuransi yang dibayarkan kepada perusahaan reasuransi. Semakin tinggi klaim yang ditanggung oleh perusahaan reasuransi, semakin tinggi pula premi yang harus dibayarkan. Selain itu, perusahaan reasuransi dapat menurunkan premi reasuransi dengan mengubah harapan klaim yang ditanggung oleh perusahaan asuransi menjadi lebih tinggi. Hal ini menunjukkan harus adanya keseimbangan antara klaim yang diserahkan dan klaim yang ditanggung. Keseimbangan ini mengarah kepada model reasuransi optimal yaitu berhubungan dengan pembagian risiko (klaim) yang optimal antara perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. Disertasi ini mengonstruksi tiga model reasuransi optimal dengan pendekatan yang berbeda-beda. Model pertama menitikberatkan pada dua aspek penting: total pengeluaran dan kontrak reasuransi proporsional. Total pengeluaran yang dimaksud adalah total pengeluaran asuransi yang diukur oleh Value-at-Risk (VaR) dan modifikasinya. Kontrak reasuransi yang digunakan pada model ini adalah kontrak reasuransi proporsional. Dengan melakukan simulasi numerik, hasil yang diperoleh adalah proporsi optimal yang meminimumkan total pengeluaran asuransi. Selain itu, analisis hubungan proporsi optimal dengan nilai minimum total pengeluaran asuransi juga dilakukan. Model kedua adalah model reasuransi optimal berdasarkan total pengeluaran asuransi dan reasuransi. Sama seperti model pertama, total pengeluaran asuransi juga diukur oleh VaR dan modifikasinya. Ukuran risiko tersebut juga diterapkan pada total pengeluaran reasuransi. Pada model ini, kontrak reasuransi yang digunakan adalah kontrak reasuransi kombinasi proporsional dan stoploss. Simulasi numerik dilakukan untuk menganalisis hubungan proporsi dan retensi dengan nilai minimum total pengeluaran asuransi dan reasuransi. Selanjutnya, model terakhir yang dikonstruksi adalah model reasuransi optimal yang mempertimbangkan biaya murni asuransi. Pada model ini, biaya murni asuransi melibatkan asumsi kebergantungan antara premi asuransi dan besar klaim asuransi. Asumsi kebergantungan dideskripsikan oleh distribusi bivariat eksponensial dan copula FGM. Di dalam model ini, diasumsikan biaya murni asuransi ditentukan oleh VaR. Pada model ini, kontrak reasuransi yang digunakan adalah kontrak reasuransi kombinasi proporsional dan stop-loss. Simulasi numerik dilakukan untuk menganalisis tiga aspek: efek asumsi kebergantungan antara premi asuransi dan besar klaim pada biaya murni asuransi; efek peluang terjadinya klaim pada proporsi, retensi, dan biaya murni asuransi; dan hubungan proporsi dan retensi dengan nilai minimum biaya murni asuransi.