Salah satu strategi untuk mengelola risiko (klaim) perusahaan asuransi adalah
dengan mengalihkan sebagian klaimnya kepada perusahaan reasuransi. Tentunya,
dengan mengalihkan sejumlah klaim kepada perusahaan reasuransi, perusahaan
asuransi menanggung biaya tambahan dalam bentuk premi reasuransi yang
dibayarkan kepada perusahaan reasuransi. Semakin tinggi klaim yang ditanggung
oleh perusahaan reasuransi, semakin tinggi pula premi yang harus dibayarkan.
Selain itu, perusahaan reasuransi dapat menurunkan premi reasuransi dengan
mengubah harapan klaim yang ditanggung oleh perusahaan asuransi menjadi lebih
tinggi. Hal ini menunjukkan harus adanya keseimbangan antara klaim yang diserahkan
dan klaim yang ditanggung. Keseimbangan ini mengarah kepada model
reasuransi optimal yaitu berhubungan dengan pembagian risiko (klaim) yang
optimal antara perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi.
Disertasi ini mengonstruksi tiga model reasuransi optimal dengan pendekatan
yang berbeda-beda. Model pertama menitikberatkan pada dua aspek penting: total
pengeluaran dan kontrak reasuransi proporsional. Total pengeluaran yang dimaksud
adalah total pengeluaran asuransi yang diukur oleh Value-at-Risk (VaR) dan
modifikasinya. Kontrak reasuransi yang digunakan pada model ini adalah kontrak
reasuransi proporsional. Dengan melakukan simulasi numerik, hasil yang diperoleh
adalah proporsi optimal yang meminimumkan total pengeluaran asuransi. Selain
itu, analisis hubungan proporsi optimal dengan nilai minimum total pengeluaran
asuransi juga dilakukan.
Model kedua adalah model reasuransi optimal berdasarkan total pengeluaran
asuransi dan reasuransi. Sama seperti model pertama, total pengeluaran
asuransi juga diukur oleh VaR dan modifikasinya. Ukuran risiko tersebut juga
diterapkan pada total pengeluaran reasuransi. Pada model ini, kontrak reasuransi
yang digunakan adalah kontrak reasuransi kombinasi proporsional dan stoploss.
Simulasi numerik dilakukan untuk menganalisis hubungan proporsi dan retensi
dengan nilai minimum total pengeluaran asuransi dan reasuransi.
Selanjutnya, model terakhir yang dikonstruksi adalah model reasuransi optimal
yang mempertimbangkan biaya murni asuransi. Pada model ini, biaya murni
asuransi melibatkan asumsi kebergantungan antara premi asuransi dan besar klaim asuransi. Asumsi kebergantungan dideskripsikan oleh distribusi bivariat
eksponensial dan copula FGM. Di dalam model ini, diasumsikan biaya murni
asuransi ditentukan oleh VaR. Pada model ini, kontrak reasuransi yang digunakan
adalah kontrak reasuransi kombinasi proporsional dan stop-loss. Simulasi numerik
dilakukan untuk menganalisis tiga aspek: efek asumsi kebergantungan antara premi
asuransi dan besar klaim pada biaya murni asuransi; efek peluang terjadinya klaim
pada proporsi, retensi, dan biaya murni asuransi; dan hubungan proporsi dan retensi
dengan nilai minimum biaya murni asuransi.