digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini membahas dampak kolaborasi antara merek fashion dan studio animasi terhadap pelanggan. Fenomena ini menarik bagi peneliti karena dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi banyak kolaborasi antara anime dan merek fast fashion. Merek-merek ini telah mempengaruhi preferensi pelanggan dan mereka membeli produk kolaborasi ini karena berbagai alasan. Peneliti memulai penelitian ini dengan memetakan latar belakang kolaborasi ini. Langkah awal dalam penelitian ini adalah menemukan fokus penelitian. Peneliti menemukan bahwa ada masalah, yaitu kurangnya informasi mengenai dampak kolaborasi merek terhadap pelanggan, baik pelanggan yang merupakan penggemar serial anime maupun konsumen fast fashion. Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk melakukan studi mendalam tentang dampak kolaborasi ini terhadap pelanggan. Apa faktor-faktor yang menarik pelanggan untuk membeli produk-produk ini? Apa yang membuat produk-produk ini berbeda dari produk-produk reguler merek fast fashion? Pertanyaan-pertanyaan ini yang harus dijawab oleh peneliti untuk mencapai tujuannya. Peneliti memulai dengan mencari karya-karya literatur yang berkaitan dengan topik penelitian. Jurnal, artikel akademik, artikel berita, dan lainnya yang terkait dengan fashion, kolaborasi merek, pemasaran kolaborasi, studio animasi, dan banyak lagi. Literatur-literatur ini membantu peneliti menemukan definisi dan informasi mengenai aspek-aspek yang terkait dengan penelitian. Setelah membaca karya-karya literatur ini, peneliti menganalisis masing-masing dari mereka dan membaginya ke dalam bagian-bagian dalam penelitian. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, peneliti membahas definisi, informasi, alasan, bagaimana hal tersebut mempengaruhi bagian lain dari penelitian atau mengapa hal tersebut terkait. Setelah tinjauan literatur selesai, peneliti melanjutkan untuk melakukan survei guna mendapatkan data primer pertama. Survei yang dilakukan oleh peneliti terdiri dari pertanyaan-pertanyaan terkait pengetahuan pelanggan mengenai anime, merek fashion, kolaborasi merek, preferensi belanja mereka, standar mereka untuk berbelanja produk bermerek, dan banyak lagi. Peneliti menerima 151 responden untuk survei tersebut. Dari survei ini, peneliti menerima informasi baru mengenai penelitiannya dan ini mendukung peneliti dalam menemukan alasan mengapa pelanggan atau pasar tertarik untuk membeli produk kolaborasi antara animasi dan merek fashion. Langkah selanjutnya setelah melakukan survei adalah menganalisis data yang telah dikumpulkan. Peneliti menggunakan analisis deskriptif dari grafik hasil survei. Survei menunjukkan bahwa ada banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan ketika membeli produk kolaborasi ini. Faktor terbesar adalah desain, harga, fungsionalitas, dan nilai sentimental yang dimiliki produk tersebut. Faktor-faktor ini berkontribusi pada bagaimana produk tersebut mempengaruhi mereka, nilai sentimental dari produk kolaborasi ini yang membuat produk-produk ini berbeda dari produk-produk reguler merek fast fashion. Harga dan desain juga merupakan faktor yang cukup dipertimbangkan oleh pelanggan karena mereka menginginkan desain yang unik dan harga yang sesuai dengan kualitas produk kolaborasi ini. Peneliti juga menemukan informasi yang berlawanan mengenai mengapa beberapa responden mungkin tidak membeli produk tersebut. Beberapa tidak akan membeli produk karena kurangnya minat untuk membeli barang-barang tersebut. Sebagian besar pelanggan ini juga mempertimbangkan fungsionalitasnya. Hasil survei ini menunjukkan bahwa kolaborasi merek mempengaruhi pelanggan dalam berbagai cara. Kolaborasi ini mungkin mempengaruhi mereka untuk membeli produk, beberapa tidak akan membeli produk, tergantung pada preferensi mereka dan jumlah manfaat yang ditawarkan oleh produk tersebut. Peneliti merekomendasikan bagi peneliti di masa depan untuk menggali lebih dalam dalam penelitian ini, artinya menjelajahi faktor-faktor lain dengan lebih detail, mungkin di masa depan akan ada lebih banyak studi dan informasi terkait kolaborasi ini. Terakhir, untuk praktik bisnis, bisnis harus memperhatikan pasar, apa preferensi mereka, bagaimana mereka akan mencocokkan harga dengan kualitas yang diinginkan, dan nilai sentimental apa yang akan dimiliki bagi pelanggan ini.