Penelitian ini menggunakan teori komunikasi pemasaran berkelanjutan pada Soto Kudus Pak Minto. Soto Kudus Pak Minto sebagai usaha pada bidang industri makanan dan minuman khususnya di Rest Area harus memikirkan bagaimana cara mendapatkan keunggulan kompetitif seiring dengan berkembangnya tren industri jasa makanan & minuman dalam beberapa tahun terakhir. Mengingat strategi komunikasi pemasaran jangka panjang harus dapat diimplementasikan agar dapat bersaing dengan kompetitor yang ada di sekitar Rest Area dengan meningkatkan awareness yang berdampak pada peningkatan penjualan. Metodologi penelitian menggabungkan analisis kualitatif dan alat manajemen strategis. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan pemangku kepentingan utama dan data sekunder dari literatur serta dokumen organisasi. Analisis mencakup penilaian internal dan eksternal menggunakan teori analisis konsumen, Marketing Mix, STP, Resource-Based View (RBV), kerangka VRIO, Five Porter, dan analisis PESTEL. Pendekatan ini memastikan pemahaman menyeluruh tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) Soto Kudus Pak Minto, yang mengarah pada perumusan rekomendasi strategis menggunakan teori IMC. Temuan utama dari analisis internal menunjukkan bahwa Soto Kudus Pak Minto memiliki beberapa sumber daya berharga seperti produk yang memiliki cita rasa yang khas, manajemen pengendalian kualitas makanan, dan lokasi restoran yang strategis. Tantangan yang ada yaitu manajemen yang masih menggunakan promosi sederhana (word of mouth), anggaran rendah untuk komunikasi pemasaran, kurangnya inovasi teknologi dan peningkatan cita rasa makanan, serta promosi media sosial yang tidak update. Analisis eksternal menunjukkan peluang dalam mempertahankan konsistensi rasa yang khas, kerjasama dengan kemitraan travel, penggunaan aplikasi PAWOON dan CCTV dalam operasional bisnis dan pemanfaatan media sosial. Namun ancaman yang dihadapi yaitu bentuk promosi yang masih sederhana, peningkatan harga sewa serta bahan baku yang berdampak pada penurunan margin penjualan, larangan untuk menjual produk yang sama dan menjual minuman kemasan. Strategi bisnis yang diusulkan menggunakan IMC yaitu: memilih saluran komunikasi seperti media baik offline maupun online, menentukan budget untuk melakukan kegiatan promosi, melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk memastikan promosi berjalan efektif dan efisien. Hasil yang diharapkan dari strategi yang diusulkan menggunakan IMC adalah dengan menggunakan promosi melalui media sosial dapat meningkatkan brand awareness terhadap Soto Kudus Pak Minto yang berdampak pada peningkatan penjualan. Penelitian ini berkontribusi pada bidang manajemen bisnis usaha makanan dengan memberikan kerangka praktis yang dapat diterapkan dalam meningkatkan brand awareness suatu produk.