digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fikra Hanifah
PUBLIC Ridha Pratama Rusli

Asam lemak merupakah salah satu komponen utama dalam berbagai produk industri, seperti industri otomotif, oleokimia, dan kosmetik. Penggunaannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Asam lemak terdapat di alam dalam bentuk trigliseridanya, yaitu minyak atau lemak hewani maupun nabati. Salah satu lemak nabati yang berpotensi sebagai penghasil asam lemak yang terdapat di Indonesia adalah lemak biji tengkawang atau illipe butter, yang berasal dari biji tumbuhan Shorea stenoptera. Lemak biji tengkawang kaya akan asam lemak seperti asam stearat, asam oleat, asam palmitat, dan asam laurat. Konversi bentuk lemak (trigliserida) ke asam lemak dapat dilakukan secara hemat energi dan cost-effective melalui reaksi lipolisis, yaitu reaksi pemecahan molekul trigliserida dengan bantuan enzim lipase. Proses lipolisis ini memiliki banyak keuntungan dibandingkan proses konvensional yang membutuhkan energi tinggi. Saat ini, enzim yang sedang diteliti di Institut Teknologi Bandung dan menunjukkan kinerja yang cukup baik adalah lipase dari getah kemboja. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi potensi lipolisis lemak biji tengkawang dengan lipase dari getah kemboja untuk menghasilkan asam-asam lemaknya serta menentukan kondisi optimum dari reaksinya. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan percobaan fraksional 2(4-1) untuk menyaring pengaruh 4 variabel proses (pH, temperatur, rasio buffer, dan konsentrasi enzim) terhadap respons derajat lipolisis. Reaksi lipolisis lemak biji tengkawang dijalankan selama 5 jam dan menghasilkan perolehan asam lemak bebas sebanyak 43,35%-b dari total hasil reaksi. Hasil analisis varians menunjukkan variabel proses yang berpegaruh secara signifikan adalah pH, konsentrasi enzim, dan interaksi antara keduanya dengan keberadaan kurvatur pada titik tengah. Kedua variabel ini dioptimasi dengan metode RSM dengan rancangan face centered central composite design. Derajat lipolisis tertinggi yang diperoleh pada penelitian ini adalah 89,54% (pH 7, temperatur 27oC, konsentrasi enzim 10%, dan rasio buffer 2:1). Pengamatan pengaruh waktu terhadap reaksi menunjukkan bahwa reaksi lipolisis total lemak biji tengkawang berlangsung cenderung lambat ditandai dengan derajat lipolisis yang masih terus meningkat hingga pada akhir jam ke-19 bernilai 61,38%.