Pada tahun 2014, PT Citra Niaga Teknologi (CNT) meluncurkan Zains, sebuah solusi Manajemen Keuangan Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis Software as a Service (SaaS) untuk LSM yang mengumpulkan donasi. Meski pasar SaaS di Indonesia diprediksi tumbuh pesat, lima tahun terakhir Zains stagnan dalam pertumbuhan pelanggan dan menghadapi masalah stabilitas produk pada tahun 2023. Hal ini menyoroti perlunya evaluasi dan optimasi roadmap pengembangan produk. Penelitian ini bertujuan memprioritaskan pengembangan Zains menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan fokus pada faktor-faktor utama yang mempengaruhi prioritas pengembangan.
Metodologi penelitian ini menggabungkan data kualitatif dari Focus Group Discussion (FGD) dengan Dewan Direksi (BOD) CNT dan data kuantitatif dari survei digital. Data kualitatif memberikan wawasan tentang prioritas strategis, tantangan, dan tujuan pengembangan, sementara data kuantitatif melalui metode AHP menentukan kepentingan relatif berbagai kriteria dan alternatif. Penelitian ini mengidentifikasi kriteria utama untuk pengembangan produk, termasuk permintaan pasar, dampak finansial, relevansi teknologi, efisiensi operasional, serta kepatuhan dan keamanan. Affinity Diagram dan TOWS Matrix digunakan untuk menganalisis data kualitatif dari FGD. Alternatif yang diusulkan meliputi peningkatan fitur aplikasi seluler, integrasi wawasan keuangan berbasis AI, dan peningkatan fitur keamanan.
Hasil AHP menunjukkan bahwa integrasi wawasan keuangan berbasis AI adalah alternatif utama dalam roadmap pengembangan Zains. Temuan ini memberikan wawasan bagi CNT untuk mengoptimalkan pengembangan Zains, menjaga relevansi dan daya saing di pasar SaaS. Rekomendasi ini juga bermanfaat bagi penyedia SaaS lain yang menghadapi tantangan serupa.