digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian ini menguji dampak dari karakteristik dewan direksi dan komisaris terhadap kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) perusahaan-perusahaan publik di Indonesia. Penelitian ini menguji dampak komposisi dewan terhadap skor ESG dengan menganalisis perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam indeks KOMPAS100. Hal ini termasuk memeriksa variabel-variabel seperti jumlah direktur dan komisaris, keragaman gender, independensi, keberadaan anggota asing, dan keberadaan komite keberlanjutan. Penelitian ini menggunakan data dari Sustainalytics, laporan keuangan, dan laporan keberlanjutan. Penelitian ini juga mempertimbangkan variabel kontrol seperti saham publik, laba atas aset, leverage, usia perusahaan, ukuran perusahaan, dan kepemilikan negara. Korelasi yang signifikan ditemukan antara karakteristik dewan, komite keberlanjutan, dan peringkat yang terkait dengan masalah lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Perusahaan dengan dewan direksi yang lebih besar dan rasio dari dewan direksi perempuan dan direksi asing yang lebih tinggi menunjukkan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) yang lebih rendah, sementara perusahaan dengan porsi anggota komisaris asing yang lebih tinggi menunjukkan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) yang lebih tinggi. Komite keberlanjutan berperan dalam menurunkan kinerja ESG (lingkungan, sosial, dan tata kelola). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan pengelolaan keberlanjutan bergantung pada penerapan sistem tata kelola yang terstruktur dengan baik dan pemanfaatan komposisi dewan yang beragam. Penelitian ini menerapkan model regresi untuk menganalisis dampak karakteristik dewan terhadap kinerja ESG. Disarankan agar para pembuat kebijakan membuat kebijakan yang mendorong pembentukan dewan yang beragam dan komite keberlanjutan. Para eksekutif perusahaan disarankan untuk secara strategis menyesuaikan komposisi dewan mereka agar sesuai dengan tujuan keberlanjutan, sehingga dapat meningkatkan kinerja lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) dan meningkatkan kinerja keuangan.