Pengenalan renang sejak usia dini memberikan manfaat yang signifikan bagi keterampilan fisik dan motorik anak, serta meningkatkan kepercayaan diri dan keselamatan mereka di dalam dan sekitar air. Tingginya kesadaran dan antusiasme orang tua terhadap renang, ditambah dengan kurangnya kurikulum pendidikan renang yang terstruktur di tingkat sekolah dasar, mendorong para pengusaha, terutama di sektor olahraga, untuk mengeksplorasi potensi bisnis sekolah renang. Kondisi ini menghadirkan peluang ekonomi yang menjanjikan dengan memenuhi kebutuhan pendidikan renang bagi anak-anak. Jogja Renang International Swimming School memanfaatkan peluang ini dengan menawarkan program sekolah renang yang khusus dirancang untuk anak-anak dari berbagai usia.
Didirikan pada tahun 2020 dan di Kota Yogyakarta, Jogja Renang menyediakan program kelas berenang untuk bayi dan anak-anak dengan menggaplikasikan kurikulum yang diakui secara internasional, Swim School International (SSI). Awalnya, hanya ada dua sekolah yang menawarkan program serupa, namun saat ini keadaan menjadi lebih kompetitif dengan hadirnya beberapa pendatang baru yang mengadopsi kurikulum internasional maupun nasional. Peningkatan persaingan ini menuntut pendekatan strategis bagi Jogja Renang untuk meningkatkan daya saing dan profitabilitasnya.
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif. Metode kualitatif melibatkan observasi, wawancara dan kuesioner. Faktor eksternal dianalisis melalui analisis PESTLE, analisis Lima Kekuatan Porter, dan analisis pesaing, sementara faktor internal dinilai menggunakan analisis rantai nilai dan kerangka kerja VRIN. Kemudian factor internal dan eksternal yang didapatkan dianalisis menggunakan Analisa SWOT, diikuti dengan matriks TOWS, untuk menghasilkan rekomendasi strategi bisnis.
Analisis ini mengidentifikasi kekuatan inti Jogja Renang, seperti pengajar yang kompeten, berpengalaman, dan bersertifikat, serta reputasi pemilik yang telah berkiprah selama satu dekade dalam pengajaran renang. Namun, tantangan seperti kesulitan dalam memperluas jumlah instruktur, keterbatasan aset fisik, dan waktu tunggu pelanggan yang tidak konsisten menjadi kelemahan internal.
Secara eksternal, meningkatnya kesadaran akan pentingnya renang dan dukungan peraturan pemerintah menawarkan peluang, sementara persaingan yang semakin intensif menjadi ancaman. Dari Analisa SWOT dapat diketahui bahwa saat ini Jogja Renang di kuadran II yang menunjukkan ddibutuhkan strategi untuk mendukung stabilitas, di mana Jogja Renang harus meningkatkan kemampuan internalnya untuk memanfaatkan peluang yang ada.
Dari analisis TOWS, diidentifikasi 15 alternatif strategi, dengan empat strategi sebagai prioritas yang berada pada matriks W-O. Strategi-strategi ini disusun dalam rencana implementasi selama 24 bulan yang disajikan dalam bentuk diagram Gantt. Rencana ini bertujuan untuk memanfaatkan peluang yang ada untuk mengurangi kelemahan internal, serta mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan pengembangan jangka panjang bagi Jogja Renang International Swimming School.