Gunung Sinabung di Sumatra Utara merupakan gunung stratovulkano tipe A yang meletus pada tanggal 29 Agustus 2010 hingga tahun 2021 setelah masa istirahat selama 400 tahun. Erupsi tersebut mengeluarkan material vulkanik, seperti abu vulkanik, piroklastik, lahar, dan lava. Kandungan unsur hara produk vulkanik sebagai penyusun tanah vulkanik dinilai bagus untuk budidaya pertanian. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis pemetaan persebaran produk vulkanik secara temporal, analisis litologi, dan analisis korelasi unsur penyusun produk vulkanik terhadap tanah pertanian di sekitar Gunung Sinabung. Data yang digunakan berupa enam citra satelit dari Landsat 8 OLI/TIRS yang diakuisisi mulai tahun 2014 hingga 2022, tiga belas data geokimia batuan, peta geologi regional, peta jenis tanah, dan data gravitasi GGMplus (Global Gravity Model Plus). Pemetaan produk vulkanik secara spasiotemporal dilakukan menggunakan metode SAM (Spectral Angle Mapper) yang memetakan sembilan jenis produk vulkanik dari metode SAM, yaitu piroklastik 1 sampai 6, lava, runtuhan lava, dan lahar. Hasil pemetaan tersebut divalidasi dan dikorelasikan dengan data lapangan geologi serta data geokimia menggunakan metode XRF (X-Ray Fluoresence). Hasil analisis persebaran produk vulkanik menunjukkan perubahan sebaran produk vulkanik secara temporal akibat erupsi baru dan proses pelapukan. Jenis litologi penyusun daerah Gunung Sinabung pada umumnya berupa batuan beku andesitik didapatkan berdasarkan analisis peta geologi regional, peta jenis tanah, litologi permukaan, dan data gravitasi yang telah dikoreksi dan dilakukan pemisahan anomali bouguer. Hubungan antara produk vulkanik dengan lahan pertanian didapatkan berdasarkan analisis elemen unsur oksida dari data XRF. Keberadaan unsur silika dan potasium memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan daya tahan tanaman terhadap unsur toksik. Dalam korelasi korelasi produk vulkanik secara luasan, piroklastik 3 memiliki korelasi yang paling dominan dengan lahan pertanian sekitar 79,6 hektar area sawah, 95,07 hektar area ladang, dan 298,1 hektar area kebun. Piroklastik 3 juga memiliki kemiripan unsur geokimia dengan tanah lahan pertanian lebih dari 97%. Produk vulkanik Gunung Sinabung memiliki tingkat kesuburan tanah baik hingga sangat baik berdasarkan penilaian geokimia.