ABSTRAK - Rezan Jaifar Husnayan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Rezan Jaifar Husnayan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - Rezan Jaifar Husnayan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - Rezan Jaifar Husnayan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - Rezan Jaifar Husnayan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - Rezan Jaifar Husnayan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 - Rezan Jaifar Husnayan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Rezan Jaifar Husnayan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Jagung adalah salah satu tanaman pangan yang produktivitasnya cukup tinggi di Indonesia, hingga 57,09 kuintal/hektar pada 2021. Bagian tongkol dari jagung biasanya hanya menjadi limbah karena dianggap tak memiliki nilai. Tongkol jagung memiliki kandungan lignoselulosa yang cukup tinggi, yang tersusun atas hemiselulosa (35-40%), selulosa (20-30%), dan lignin (15-20%). Salah satu produk turunan lignoselulosa adalah asam humat, yang bisa didapatkan melalui proses termokimia berupa hydrothermal treatment dan proses fermentasi oleh T. harzianum. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh waktu fermentasi dan waktu hydrothermal pretreatment terhadap degradasi kadar lignoselulosa dan pembentukan kadar asam humat. Hydrothermal pretreatment pada sampel dilakukan dengan autoklaf bersuhu 121 ? dengan lama waktu pemanasan yang divariasikan. Variasi waktu fermentasi adalah 7, 14, 21, 28, dan 35 hari, sedangkan variasi waktu hydrothermal pretreatment adalah 30, 45, dan 60 menit. Kadar lignoselulosa awal tongkol jagung mengalami penurunan sementara kadar asam humat awal mengalami peningkatan seiring meningkatnya lama waktu hydrothermal pretreatment. Setelah proses fermentasi, kadar lignoselulosa tongkol jagung umumnya mengalami penurunan dan kadar asam humat mengalami peningkatan seiring meningkatnya lama waktu fermentasi. Pada kadar lignin, ditemukan adanya peningkatan yang disebabkan karena proses lignifikasi oleh jamur T. harzianum. Persentase pengurangan kadar lignoselulosa terbesar adalah pada kadar hemiselulosa, kemudian disusul oleh selulosa dan lignin. Kadar asam humat maksimum diperoleh pada sampel tongkol jagung dengan variasi waktu pretreatment 60 menit setelah proses fermentasi selama 35 hari, yakni sebesar 9%. Berdasarkan analisis korelasi Pearson, ditemukan bahwa proses degradasi hemiselulosa dan selulosa memiliki korelasi yang kuat dan signifikan terhadap peningkatan perolehan asam humat.