Daerah penelitian meliputi wilayah pesisir Kota Balikpapan yang memiliki jumlah
penduduk sekitar 733 ribu, dengan persentase pemanfaatan air tanah untuk
keperluan domestik diperkirakan sebesar 70%. Sebagai kota penyangga bagi Ibu
Kota Nusantara (IKN), diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah penduduk di
Balikpapan pada masa yang akan datang yang dapat berdampak terhadap
meningkatnya jumlah pemanfaatan air tanah dan perubahan kualitas air tanah.
Penelitian ini mengkaji karakteristik hidrogeokimia dan isotop air tanah,
mengidentifikasi keberadaan dan penyebab fenomena intrusi air laut di daerah
studi, serta merekonstruksi model konseptual hidrogeologi menggunakan data yang
terdiri dari data analisis sampel air tanah, litologi, seismik, muka air tanah, dan
pasang surut air laut. Hasil studi ini menunjukkan nilai Total Dissolved Solids
(TDS) air tanah berkisar antara 141 – 11.023 mg/l, pH sampel air tanah berkisar
antara 4,49 hingga 9,29, dan fasies air tanah terdiri dari mixed cation-HCO3, Na-Cl,
Na-HCO3, Na-mixed anion, dan Na-Cl. Komposisi isotop 18O dan 2H
mengindikasikan evolusi karakteristik isotop air tanah melalui proses evaporasi dan
interaksi air tanah dengan batuan. Indikasi intrusi air laut ditemukan pada satu
sampel air tanah (titik M-2.1) pada akuifer di kedalaman 30 – 33 meter, dimana
intrusi air laut tersebut diperkirakan terjadi secara alamiah. Hasil analisis rasio
pencampuran pada sampel air tanah tersebut menunjukkan komposisi air tanah
tawar sebesar lebih kurang 60% dan air laut sebesar lebih kurang 40%. Adapun
model konseptual hidrogeologi di daerah penelitian menunjukkan perselingan
batupasir dan batulempung atau perselingan akuifer dengan akuitar, dimana akuifer
pada kedalaman 30 hingga 33 m pada titik M-2.1 diinterpretasi terhubung dengan
laut.