digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Daffa Adhwa Salman
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Penelitian ini berada di Daerah Talaga dan sekitarnya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Luas daerah penelitian adalah 10,23 km², yang seluruhnya tertutup oleh endapan gunung api berumur Kuarter, terkenal sebagai sumber air tanah berkualitas baik. Penelitian ini membahas hidrogeologi, kualitas air tanah untuk konsumsi warga, dan identifikasi lapisan bawah permukaan dengan metode geolistrik dan pengeboran, menggunakan data dari beberapa titik pengukuran (Pengukuran muka air tanah/MAT: 25 titik, pH: 24 titik, suhu: 24 titik, TDS: 24 titik, EC: 24 titik, geolistrik: 3 titik, dan pengeboran hingga kedalaman 50 meter). Secara geomorfologi, daerah penelitian terbagi menjadi tiga satuan geomorfologi: Satuan Perbukitan Sisa Gunung Api pada elevasi 675 - 825 mdpl dengan kerapatan kontur sangat rapat, Satuan Dataran Aliran Lahar Gunung Gede pada elevasi 650 - 800 mdpl dengan kerapatan kontur relatif renggang, dan Satuan Kaki Gunung Gede pada elevasi 575 - 700 mdpl dengan kerapatan kontur renggang. Kemiringan lereng mengarah ke timur dengan zona-zona pemukiman yang telah menyebar hampir merata di bagian lereng dan kaki gunung. Analisis data geolistrik dan deskripsi log bor menghasilkan tiga lapisan utama (atas ke bawah): lapisan tanah pelapukan (kedalaman: 0-3 m) dengan resistivitas rendah (18,3 – 43,5 ohm), lapisan breksi lahar (kedalaman: 3-9 m) memiliki resistivitas sedang (74,4 – 77,3 ohm) yang berfungsi sebagai akuifer 1, lapisan batupasir tufan (kedalaman: 9-75 m) dengan resistivitas sedang (67,4 – 141 ohm) sebagai akuifer 2, serta lapisan breksi (75-100 m) dengan resistivitas tinggi (439 – 984 ohm) yang berfungsi sebagai lapisan impermeabel. Kedua lapisan akuifer di daerah ini adalah akuifer tak tertekan dengan pola aliran air tanah yang mengalir dari barat ke timur. Dari 18 titik pengukuran, seluruhnya menunjukkan nilai TDS yang memenuhi syarat kesehatan (73-124 ppm). Sebanyak 14 titik tidak memenuhi standar pH, sementara 9 sampel memenuhi standar pH (berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 2 Tahun 2023). Hasil ini masih perlu didukung oleh pengujian kandungan unsur utama dan logam untuk mengetahui apakah peningkatan kepadatan pemukiman telah mempengaruhi kualitas air tanah.