Pada tahun 2018, suatu perusahaan pertambangan di Indonesia yang bekerjasama dengan SRK Consulting Inc., mengembangkan model numerik lokal aliran air tanah yang bertujuan untuk memprediksi masuknya air tanah ke tambang XXX Block Cave. Model ini berhasil memperkirakan peningkatan aliran air yang cukup besar yang berasal dari titik penarikan pada tingkat ekstraksi, yang mencapai puncaknya pada 3.111 galon per menit (gpm) pada April 2021. Kegiatan drainase selanjutnya secara efektif mengurangi aliran masuk pasif pada tingkat ekstraksi dari April hingga September 2021, menguranginya menjadi sekitar 2.000 gpm. Patut dicatat bahwa aliran air yang diprediksi dalam skenario kasus dasar lebih rendah dari aliran yang diamati sebenarnya, terutama karena model tersebut tidak memasukkan operasi drainase prospektif. Namun demikian, sangat penting untuk mengelola lonjakan aliran air yang diantisipasi melalui langkah-langkah drainase preemptive untuk mencegah potensi gangguan pada operasi pertambangan di masa depan.