digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Asahimas Flat Glass memiliki tantangan dalam meningkatkan kualitas dalam hal jarak distribusi, waktu dan biaya tanpa mengurangi kualitas barang. PT Asahimas Flat Glass menargetkan biaya distribusi produk tidak lebih dari 1,5% dari keseluruhan biaya operasional. Persentase awal biaya distribusi produk dibandingkan dengan biaya operasional adalah sebesar 1,58%. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengatur pola distribusi yang baik, hal ini akan berdampak besar karena pola ini akan digunakan setiap hari. Penelitian ini mengembangkan improvisasi rute distribusi pada PT Asahimas Flat Glass, Pabrik Cikampek, dengan menggunakan metode Saving Matrix. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan efisiensi proses distribusi dengan mempertimbangkan jarak tempuh, waktu tempuh, biaya perjalanan, dan total emisi karbon. Penelitian ini mendeteksi inefisiensi yang cukup besar dalam rute distribusi awal. Hasil analisis menunjukkan adanya pengurangan jarak tempuh total sebesar 5,81% dari 13,752,960km/tahun menjadi 12,954,559km/tahun. Efisiensi waktu tempuh sebesar 2,24% dari 200,280 jam/tahun menjadi 195,792 jam/tahun. Efisiensi biaya distribusi sebesar 9,19% dari Rp66,950,772,480/tahun menjadi Rp60,796,461,033/tahun. Selain itu rute distribusi baru juga menghasilkan pengurangan total emisi carbon sebesar 5,81% dari yang awalnya 18,429 ton/tahun menjadi 17,359 ton/tahun yang selaras dengan tujuan keberlanjutan milik PT Asahimas Flat Glass. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan betapa efektif dan efisien metode ini dalam menciptakan rute distribusi yang lebih hemat biaya dan ramah lingkungan. Rekomendasi yang diberikan mencakup implementasi pada pabrik lain, pemantauan, penyesuaian, pelatihan karyawan, dan investasi pada otomasi teknologi. Penelitian lebih lanjut dapat berfokus pada pengitegrasian algoritma improvisasi yang berbeda dan mewujudkan peningkatan tingkat efisiensi dalam distribusi.