ABSTRAK Marshal Zulkarnaen Hartono
PUBLIC Resti Andriani
BAB 1 Marshal Zulkarnaen Hartono
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Marshal Zulkarnaen Hartono
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Marshal Zulkarnaen Hartono
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Marshal Zulkarnaen Hartono
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Marshal Zulkarnaen Hartono
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Marshal Zulkarnaen Hartono
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Marshal Zulkarnaen Hartono
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Batubara adalah sumber energi utama di berbagai industri, termasuk penyediaan listrik
dan peleburan besi dan baja. Dalam industri besi dan baja, batubara mengokas dibuat
menjadi kokas untuk kemudian digunakan sebagai bahan reduktor. Kokas dapat
terbentuk secara alami melalui kontak intrusi batuan dengan lapisan batubara, dikenal
sebagai natural coke atau kokas alami. Studi ini dilakukan untuk menyediakan
pengetahuan mengenai mikroskopi serta proses pembentukan dari natural coke,
khususnya di Formasi Batu Ayau, Sub Cekungan Kutai Atas, Kalimantan Tengah.
Sampel batubara yang ada dianalisis melalui analisis proksimat, ultimat, dan
petrografi batubara. Batubara kokas alami yang diteliti memiliki struktur “khas”
pengokasan berupa struktur aliran dan tekstur mozaik dari halus, sedang, hingga kasar,
dan bola mesofasa dengan sisa vitrinit yang menunjukkan anisotropi rendah yang
terbentuk pada suhu >500?. Selain itu juga terdapat rekahan mikro dan vesikel atau
mikro pori yang terbentuk pada suhu 300-500?. Pembentukan kokas pada daerah
penelitian diduga dipengaruhi oleh intrusi batuan beku, tercermin dari kadar zat
terbang yang rendah.