ABSTRAK Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kabupaten Kutai Kartanegera
dan Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur memberikan dampak
terhadap transformasi perkembangan Jakarta khususnya dalam aspek
perekonomian. Sebagai pusat perekonomian nasional, Jabodetabekpunjur
memegang peran penting dalam lanskap bisnis perekonomian nasional dengan
menyumbang 28% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Namun,
dengan pemindahan IKN, Jakarta menghadapi tantangan baru bagi Jakarta untuk
mewujudkan visinya sebagai Kota Global. Apabila ditinjau dari perspektif makro,
kawasan metropolitan terbesar di Indonesia ini merupakan salah satu simpul
strategis dalam perekonomian global. Pergeseran peran Jakarta diprediksi tidak
akan menghilangkan kekhususan Jakarta mengingat diproyeksikan hingga ke
depan kontribusi ekonomi Jakarta terhadap perekonomian nasional masih sangat
besar yang menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan Jakarta sebagai Kota Global pasca
pemindahan IKN serta menyusun inisiatif strategis pengembangan wilayah
metropolitan Jabodetabekpunjur yang mempertimbangkan dampak ekonomi dari
hilangnya status Jakarta sebagai ibu kota.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencakup analisis proyeksi dampak
dengan menggunakan statistik deskriptif berdasarkan data terperinci dari instansi
terkait yang ditunjang dengan analisis konten. Setelah Jakarta tidak lagi
menyandang status sebagai Ibu Kota Negara, visi pengembangan Jakarta ke depan
sebagai Kota Global membutuhkan adanya strategi penurunan yang lebih rinci
karena tidak lama lagi Jakarta akan segera memasuki masa transisi. Temuan studi
menunjukkan bahwa Jakarta masih menghadapi tantangan dalam memenuhi
indikator Kota Global, dengan hanya 40% dari 30 indikator Global Power City
Index yang terpenuhi. Selain itu, pemindahan IKN diproyeksikan akan berdampak
pada penurunan PDRB Jakarta, terutama dari sisi alokasi APBN dan pajak, serta
migrasi ASN, pelaku usaha, dan pekerja konstruksi. Selain itu, Temuan
studi mengungkapkan bahwa pemindahan IKN akan mengurangi Pertumbuhan
Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta dengan penurunan yang signifikan pada
sektor-sektor terkait pemerintah, seperti sektor administrasi pemerintahan dan
layanan bisnis. Selain itu, migrasi penduduk akan menyebabkan perubahan strukturiv
ekonomi Jakarta, dengan potensi penurunan PDRB yang signifikan dalam beberapa
tahun pertama pasca-pemindahan. Namun, penelitian ini juga menunjukkan adanya
dampak positif yang mungkin terjadi akibat pemindahan IKN, seperti pengurangan
tekanan pada infrastruktur dan kemacetan di Jakarta serta penghematan anggaran
yang diperlukan untuk pemenuhan perumahan yang layak huni.
Pada akhirnya, Jakarta tetap akan memegang peran penting dalam perekonomian
nasional. Namun, diperlukan upaya yang kuat untuk merespons dampak negatif dan
tantangan yang kompleks yang muncul pasca pemindahan IKN khususnya dalam
aspek perekonomian. Untuk menunjang pengembangan Jakarta sebagai kota global,
diperlukan reformasi dalam sistem kelembagaan metropolitan untuk memastikan
efektivitas dalam menyelesaikan tantangan yang dihadapi kawasan metropolitan,
termasuk memberikan otonomi yang lebih besar kepada lembaga koordinasi seperti
Dewan Kawasan Aglomerasi. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk strategi
pengembangan wilayah yang holistik, seperti investasi dalam infrastruktur yang
terintegrasi dan berkelanjutan serta peningkatan regulasi untuk menjaga stabilitas
ekonomi dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan demikian, penelitian ini
memberikan kontribusi dalam memahami kompleksitas dampak pemindahan IKN
terhadap ekonomi Jakarta yang dapat menjadi dasar perumusan kebijakan yang
efektif. Penelitian ini juga memberikan wawasan baru tentang dinamika
perkembangan ekonomi regional dalam konteks transformasi struktural.