digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Fidela Marwa Huwaida
Terbatas Open In Flip Book Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kabupaten Kutai Kartanegera dan Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur memberikan dampak terhadap transformasi perkembangan Jakarta khususnya dalam aspek perekonomian. Sebagai pusat perekonomian nasional, Jabodetabekpunjur memegang peran penting dalam lanskap bisnis perekonomian nasional dengan menyumbang 28% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Namun, dengan pemindahan IKN, Jakarta menghadapi tantangan baru bagi Jakarta untuk mewujudkan visinya sebagai Kota Global. Apabila ditinjau dari perspektif makro, kawasan metropolitan terbesar di Indonesia ini merupakan salah satu simpul strategis dalam perekonomian global. Pergeseran peran Jakarta diprediksi tidak akan menghilangkan kekhususan Jakarta mengingat diproyeksikan hingga ke depan kontribusi ekonomi Jakarta terhadap perekonomian nasional masih sangat besar yang menjadi kunci bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan Jakarta sebagai Kota Global pasca pemindahan IKN serta menyusun inisiatif strategis pengembangan wilayah metropolitan Jabodetabekpunjur yang mempertimbangkan dampak ekonomi dari hilangnya status Jakarta sebagai ibu kota. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mencakup analisis proyeksi dampak dengan menggunakan statistik deskriptif berdasarkan data terperinci dari instansi terkait yang ditunjang dengan analisis konten. Setelah Jakarta tidak lagi menyandang status sebagai Ibu Kota Negara, visi pengembangan Jakarta ke depan sebagai Kota Global membutuhkan adanya strategi penurunan yang lebih rinci karena tidak lama lagi Jakarta akan segera memasuki masa transisi. Temuan studi menunjukkan bahwa Jakarta masih menghadapi tantangan dalam memenuhi indikator Kota Global, dengan hanya 40% dari 30 indikator Global Power City Index yang terpenuhi. Selain itu, pemindahan IKN diproyeksikan akan berdampak pada penurunan PDRB Jakarta, terutama dari sisi alokasi APBN dan pajak, serta migrasi ASN, pelaku usaha, dan pekerja konstruksi. Selain itu, Temuan studi mengungkapkan bahwa pemindahan IKN akan mengurangi Pertumbuhan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta dengan penurunan yang signifikan pada sektor-sektor terkait pemerintah, seperti sektor administrasi pemerintahan dan layanan bisnis. Selain itu, migrasi penduduk akan menyebabkan perubahan strukturiv ekonomi Jakarta, dengan potensi penurunan PDRB yang signifikan dalam beberapa tahun pertama pasca-pemindahan. Namun, penelitian ini juga menunjukkan adanya dampak positif yang mungkin terjadi akibat pemindahan IKN, seperti pengurangan tekanan pada infrastruktur dan kemacetan di Jakarta serta penghematan anggaran yang diperlukan untuk pemenuhan perumahan yang layak huni. Pada akhirnya, Jakarta tetap akan memegang peran penting dalam perekonomian nasional. Namun, diperlukan upaya yang kuat untuk merespons dampak negatif dan tantangan yang kompleks yang muncul pasca pemindahan IKN khususnya dalam aspek perekonomian. Untuk menunjang pengembangan Jakarta sebagai kota global, diperlukan reformasi dalam sistem kelembagaan metropolitan untuk memastikan efektivitas dalam menyelesaikan tantangan yang dihadapi kawasan metropolitan, termasuk memberikan otonomi yang lebih besar kepada lembaga koordinasi seperti Dewan Kawasan Aglomerasi. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk strategi pengembangan wilayah yang holistik, seperti investasi dalam infrastruktur yang terintegrasi dan berkelanjutan serta peningkatan regulasi untuk menjaga stabilitas ekonomi dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami kompleksitas dampak pemindahan IKN terhadap ekonomi Jakarta yang dapat menjadi dasar perumusan kebijakan yang efektif. Penelitian ini juga memberikan wawasan baru tentang dinamika perkembangan ekonomi regional dalam konteks transformasi struktural.