ABSTRAK - Naufal Huda Arrahman
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER - Naufal Huda Arrahman
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - Naufal Huda Arrahman
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - Naufal Huda Arrahman
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - Naufal Huda Arrahman
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - Naufal Huda Arrahman
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 - Naufal Huda Arrahman
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Naufal Huda Arrahman
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Rahmattiani
» Gedung UPT Perpustakaan
Permintaan etanol meningkat signifikan sejak pandemi COVID-19. Produksi bioetanol biasanya melalui fermentasi substrat hayati atau biomassa yang kaya
karbohidrat sederhana, dengan Saccharomyces cerevisiae sebagai mikroorganisme
utama karena efisiensinya dalam mengonversi gula menjadi etanol. Untuk menekan
biaya produksi, High Fructose Corn Syrup (HFCS) menjadi bahan baku ideal
karena kandungan glukosa dan fruktosanya yang tinggi. Untuk mengoptimalkan
produktivitas dan kualitas etanol, diperlukan optimasi pada proses hilir seperti
separasi dan purifikasi. Penelitian ini memfokuskan pada fermentasi dan optimasi
proses sentrifugasi, distilasi, dan pengeringan alkohol, serta analisis neraca massa
untuk keseluruhan proses. Hasil penelitian menunjukkan waktu tinggal hidrolik
optimum pada alat sentrifugasi adalah 20 menit dengan kecepatan 14.800 RCF.
Distilasi optimum dicapai pada suhu 60°C dan tekanan 134 mBar. Pengeringan
alkohol paling efektif dilakukan dengan rasio massa 1:1 antara adsorben dan air
pada campuran azeotrop. Dari keseluruhan proses, diperoleh etanol dengan
kemurnian 56,55%. Analisis neraca massa menunjukkan rendemen keseluruhan
sebesar 18,62% dengan kemurnian etanol 100%.