Indonesia adalah salah satu produsen terbesar minyak kelapa sawit di dunia yang
merupakan salah satu komoditas penting dalam kehidupan manusia sehari-hari.
Selama produksi minyak kelapa sawit, Palm Oil Mill Effluent (POME) juga
dihasilkan sebagai produk samping. Pada saat ini, pengolahan air limbah dari
produksi minyak kelapa sawit hanya dilakukan oleh produsen untuk memenuhi
standar pengolahan air limbah, biasanya dilakukan secara proses anaerobik. Akan
tetapi, air limbah ini memiliki potensi untuk diolah lebih lanjut menjadi sesuatu
yang lebih bermanfaat yaitu dengan perlakuan dengan air limbah dengan oksida
logam. Dalam percobaan ini, pengaruh penambangan oksida logam jenis MnO2,
NiO, dan MgO kepada limbah artifisial POME dan dipantau dari segi pembentukan
etanolnya melalui laju pembentukan dan mass balance. Percobaan ini akan
menggunakan mikroorganisme yang telah melalui tahap seeding dan tahap
aklimatisasi. Percobaan dilakukan di dalam beberapa reaktor Circular Bed Reactor
(CBR) dalam variasi duplo selama 24 jam, dengan observasi berkala setiap 6 jam.
Sebelum setiap eksperimen, dilakukan flushing nitrogen selama 20 menit untuk
menciptakan suasana anaerobik. Parameter yang diamati dalam percobaan ini
adalah pembentukan etanol, Total Asam Volatil (TVA), Chemical Oxygen Demand
terlarut (CODs), Volatile Suspended Solids (VSS), dan pH. Melalui metode laju
pembentukan etanol dan neraca massa, dibuktikan bahwa produksi etanol tertinggi
setelah 24 jam terdapat pada reaktor dengan penambahan oksida logam MnO2
sebesar 3 mg/L, dengan peningkatan konsentrasi etanol sebesar 1.507,69 mgCOD/L
dan laju pertumbuhan sebesar 30,10 mgCOD/L/jam.