Palm Oil Mill Effluent (POME) merupakan residu organik yang dihasilkan selama proses ekstraksi minyak sawit dengan konsentrasi organik dan anorganik yang cukup tinggi. Etanol dapat berasal dari pengolahan limbah cair dengan konsep waste-to-energy (WTE), salah satunya yaitu pembentukan etanol dari POME. Proses pembentukan etanol dari POME dilakukan secara anaerob karena cocok untuk air buangan dengan COD biodegradable dengan konsentrasi COD terlarut tinggi (? 2.000 mg/L). Pengolahan anaerob melibatkan peran enzim mikroorganisme yang dipengaruhi oleh kofaktor enzim untuk memecah substrat. Terdapat banyak oksida logam yang dapat berperan dalam pembentukan enzim, namun tidak diketahui secara pasti oksida logam yang sangat berpengaruh untuk pembentukan etanol. Penelitian ini dilakukan sebagai skrining untuk mengetahui pengaruh oksida logam NiO, CoO, dan ZnO terhadap pembentukan etanol dari POME dalam proses anaerob. Circulating Bed Reactor (CBR) digunakan sebagai reaktor yang dioperasikan selama 24 jam secara batch. Penurunan COD tertinggi diperoleh pada penambahan oksida logam 3 logam dengan efisiensi sebesar 28,08%. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan oksida logam 3 logam (ABC) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi penurunan nilai COD terlarut. Sementara penambahan oksida logam ZnO (C) dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap pembentukan etanol sebesar 32,28%.