Total produksi minyak kelapa sawit pada tahun 2022 mencapai 46,73 juta ton, di
mana 5% (2,34 juta ton) dari produksi minyak kelapa sawit menghasilkan produk
samping Distilat Asam Lemak Sawit (DALS). Meskipun DALS merupakan produk
samping produksi minyak kelapa sawit, DALS memiliki nilai ekonomi yang cukup
besar karena dapat dimanfaatkan, salah satunya adalah sebagai stabiliser termal
polivinil klorida (PVC). Terdapat dua jenis stabiliser termal yang dapat
dikembangkan dari DALS, yaitu timah organik dan campuran logam organik.
Timah organik lebih memprioritaskan fraksi tak jenuh, sedangkan campuran logam
organik lebih memprioritaskan fraksi jenuh. Untuk dapat menghasilkan kedua jenis
stabiliser termal dengan kualitas yang baik dan ekonomis, DALS perlu dipisahkan
terlebih dahulu menjadi dua bagian, yaitu fraksi jenuh dan fraksi tak jenuh.
Penggunaan metode kristalisasi pelarut untuk memisahkan fraksi jenuh dan fraksi
tak jenuh DALS dipandang tepat karena efektif dan menghasilkan kristal yang lebih
murni, relatif lebih murah, mudah dilakukan, dan pelarutnya bisa didaur ulang
untuk proses selanjutnya.
Penelitian ini bertujuan menyimulasikan dan mengevaluasi keekonomisan metode
kristalisasi pelarut (metanol) untuk memisahkan asam lemak jenuh dan tak jenuh
dari DALS. Simulasi dilakukan pada suhu kristalisasi ?15, 0 dan 10°C
menggunakan simulator Aspen (Hysys dan Plus). Hasil menunjukkan bahwa suhu
kristalisasi 10°C (kasus-3) memiliki beban pemanasan dan pendinginan paling
rendah, diikuti suhu 0°C (kasus-2) dan –15°C (kasus-1). Produk kemurnian asam
oleat dengan kemurnian diatas 90% dihasilkan pada suhu –15°C dan 0°C,
sedangkan kemurnian menurun hingga 78% pada suhu 10°C.
Evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa meskipun kasus-1 menghasilkan asam oleat
dengan kemurnian tertinggi, biaya modal pendirian pabriknya juga paling besar.
Internal Rate of Return (IRR) pada kasus-1 dan kasus-2 masing-masing adalah
35,7% dan 48,9%, dengan Payback Period (PP) selama 1,6 tahun dan 1,1 tahun.
Sebaliknya, kasus-3 mengalami kerugian karena rendahnya kemurnian produk
yang menrunkan harga jual. Metode kristalisasi pelarut pada kasus-2 terbukti paling
efektif dan ekonomis, sehingga menjadi alternatif terbaik untuk pemisahan fraksi
jenuh dan tak jenuh dalam DALS pada skala industri.