Sungai Cikapundung merupakan salah satu anak Sungai Citarum yang memiliki
peran sebagai sumber air utama bagi masyarakat di Cekungan Bandung. Di balik
perannya sebagai sumber air utama, Sungai Cikapundung juga kerap menjadi
penyebab utama terjadinya banjir di wilayah Selatan Bandung. Hal ini
menunjukkan kebutuhan akan adanya suatu langkah untuk memahami karakteristik
dari Sungai Cikapundung. Penelitian ini akan mengkaji karakteristik
hidrometeorologi yang berfokus pada peran baseflow dan respon debit terhadap
curah hujan pada wilayah Sub-DAS Cikapundung yang diduga memiliki pola curah
hujan setengah tahunan.
Pada penelitian ini digunakan beberapa data seperti curah hujan, debit sungai, DEM,
tutupan lahan, dan jenis tanah. Sedangkan terdapat model GSSHA yang digunakan
untuk mensimulasikan seknario kelembapan tanah yang merepresentasikan
baseflow. Sebelum melakukan simulasi, dilakukan kalibrasi model dengan
membandingkan debit hasil simulasi dan debit observasi. Proses kalibrasi ini
dilakukan hingga didapatkan input parameter kekasaran permukaan dan infiltrasi
yang menghasilkan debit simulasi yang mendekati debit observasi.
Penelitian ini menunjukkan bahwa debit tahunan Sub-DAS Cikapundung
memberikan respon berupa pola yang menyerupai pola curah hujannya. Namun,
puncak debit mengalami lag waktu sekitar satu bulan untuk masing-masing
puncaknya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh air hasil curah hujan yang lebih dulu
terinfiltrasi di bagian hulu di saat terjadinya puncak pertama sehingga di bagian
hilir dan saat puncak kedua terjadi memiliki nilai debit yang lebih besar saat
perekaman bagian hulu. Selain itu, pemodelan GSSHA menunjukkan bahwa Sub-
DAS Cikapunudng memiliki karakteristik kelembapan tanah yang cenderung tinggi.