ABSTRAK Mayra Zahra Normalitasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Mayra Zahra Normalitasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Mayra Zahra Normalitasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Mayra Zahra Normalitasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Mayra Zahra Normalitasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Mayra Zahra Normalitasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Mayra Zahra Normalitasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Mayra Zahra Normalitasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Mayra Zahra Normalitasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Penyediaan dan perencanaan infrastruktur dalam bidang transportasi yang semakin
masif dikembangkan dapat berkontribusi pada peningkatan nilai lahan. Salah satu
bentuk infrastruktur baru yang saat ini banyak dikembangkan adalah kereta cepat
yang dianggap efektif sebagai sarana transportasi massal karena keunggulannya
dalam kecepatan dan efisiensi energi.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menjadi proyek kereta cepat pertama di
Indonesia yang telah diinisiasi sejak tahun 2015 dan telah beroperasi sejak 2023.
KCJB menghubungkan koridor Jakarta-Bandung dengan total 4 stasiun, salah
satunya Stasiun Kereta Cepat Halim. Ditinjau dari berbagai studi terdahulu,
penyediaan infrastruktur khususnya berupa investasi moda transportasi seperti
kereta api cepat tidak hanya dapat meningkatkan aksesibilitas ke pusat-pusat
kegiatan dan mengurangi biaya transportasi, namun juga memiliki efek kapitalisasi
pada harga lahan.
Saat ini, belum diketahui pengaruh keberadaan Stasiun Kereta Cepat Halim
terhadap harga lahan di sekitarnya. Oleh karena itu, diperlukan kajian lebih lanjut
untuk menjelaskan pengaruh keberadaan Stasiun Kereta Cepat Halim sebagai
bagian dari proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terhadap harga lahan di
sekitarnya. Penelitian ini menggunakan analisis konten untuk mengetahui faktorfaktor yang dapat memengaruhi harga lahan berdasarkan Hedonic Pricing Model
(HPM) serta analisis regresi spasial dengan spatial lag model dan spatial error
model untuk mengetahui model harga lahan di sekitar Stasiun Kereta Cepat Halim.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 8 variabel yang memengaruhi
harga lahan di sekitar Stasiun Kereta Cepat Halim yaitu, KDB, KDH, kerawanan
prasarana fisik, jarak ke rumah sakit terdekat, jarak ke SMP terdekat, jarak ke
gerbang tol terdekat, jarak ke pemberhentian transportasi umum terdekat, dan lebar
jalan. Didapatkan hasil akhir bahwa keberadaan Stasiun Kereta Cepat Halim tidak
berpengaruh secara signifikan pada harga lahan di sekitarnya.