digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak Faizureen Natasha B M I F
PUBLIC yana mulyana

Perawatan untuk leukemia limfoblastik akut (LLA) pada pasien pediatrik adalah proses yang panjang dan berat, seringkali menyebabkan reaksi obat yang merugikan. Leukemia limfoblastik akut (LLA) merupakan kanker yang umum terjadi pada pasien pediatrik, ditandai oleh proliferasi dan diferensiasi sel limfoid yang abnormal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko yang berkontribusi terhadap hematotoksisitas selama fase pemeliharaan kemoterapi, dengan fokus pada pemberian 6-mercaptopurine (6-MP) dan methotrexate (MTX), yang penting untuk mengeliminasi klon leukemik residu dan mencegah kekambuhan. Presentasi klinis hematotoksisitas selama terapi pemeliharaan mungkin ditandai dengan tanda dan gejala konstitusional non-spesifik, termasuk leukopenia, anemia, dan trombositopenia. Kami melakukan studi kohort retrospektif di Rumah Sakit Al-Islam, Bandung, mengumpulkan data klinis tentang hitung hemoglobin, trombosit, dan neutrofil. Tingkat keparahan hematotoksisitas dinilai menggunakan skala Common Terminology Criteria for Adverse Events (CTCAE) v5.0. Analisis statistik dilakukan menggunakan perangkat lunak statistik Minitab. Analisis bivariat tidak menunjukkan perbedaan signifikan antara anemia dan berbagai variabel seperti usia, jenis kelamin, status gizi, risiko stratifikasi, dan Indeks Masa Tubuh (p = 0,730, p = 0,304, p = 0,171, p = 0,078, p = 0,408). Demikian pula, hitung trombosit tidak menunjukkan perbedaan signifikan berkaitan dengan usia, jenis kelamin, status gizi, risiko stratifikasi, dan IMT (p = 0,919, p = 0,418, p = 0,349, p = 0,859, p = 0,657). Analisis hitung neutrofil juga tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan usia, jenis kelamin, dan status gizi (p = 0,870, p = 0,126, p = 0,627, p = 0,158, p = 0,985). Secara keseluruhan, tidak ada perbedaan yang signifikan antara faktor risiko dan hematotoksisitas.