Indonesia, dengan lebih dari 275 juta penduduk, menghadapi tantangan besar dalam
meningkatkan infrastruktur akibat bentuk geografisnya yang kepulauan.
Pemerintah Indonesia telah berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur
melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 guna
mendukung Visi Indonesia Emas 2045, termasuk memperkuat infrastruktur
kesehatan. Penelitian ini fokus pada akselerasi jadwal proyek Pembangunan Pusat
Pelayanan Ibu dan Anak Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, khususnya pada
pekerjaan struktural seperti balok, kolom, pelat, dan dinding geser. Tujuan
penelitian adalah mengidentifikasi alternatif percepatan yang dapat diterapkan,
serta menganalisis dampaknya terhadap jadwal proyek konstruksi. Metodologi
yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan data empiris
untuk mengembangkan model optimalisasi penjadwalan proyek. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa biaya tidak langsung tidak signifikan terhadap biaya optimal
percepatan proyek, dengan persentase antara 4-6%. Skenario optimal ditemukan
pada alternatif floor-to-floor 6 hari dengan tambahan biaya per hari
Rp302.206.723,20 atau 0.397% dari total biaya dalam kondisi normal. Penelitian
ini memberikan kontribusi penting dalam pengelolaan proyek konstruksi melalui
pendekatan deduktif dan analisis kuantitatif, yang dapat membantu praktisi dan
peneliti meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan proyek.