Abstrak - Indriana Wardhani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Gedung Center for Infrastructure and Built Environment harus selalu dalam kondisi
laik fungsi sebagai tempat penelitian, pembelajaran, serta kolaborasi interdisipliner,
sehingga pelu dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan gedung mencakup kegiatan
menjaga keandalan serta memperbaiki bagian-bagian bangunan agar tetap
berfungsi optimal. Pemeliharaan rutin dapat mencegah pembengkakan biaya akibat
kerusakan fatal. Dengan pola pemeliharaan optimal, yang mempertimbangkan
keandalan dan ketidakpastian, dapat memperpanjang umur layan aset. Dengan
mengevaluasi efektivitas pola pemeliharaan tersebut, perlu dilakukan analisis Life
Cycle Cost (LCC).
Penelitian ini menganalisis pengaruh pola pemeliharaan dan faktor penyebab
deteriorasi terhadap kepuasan pengguna Gedung Center for Infrastructure and Built
Environment, sebagai bahan evaluasi bagi pengelola. Metode yang digunakan
meliputi kuesioner untuk menilai kepuasan pengguna, observasi untuk mengetahui
tingkat kerusakan gedung, wawancara dengan pengelola untuk memahami strategi
pemeliharaan, dan pengumpulan data sekunder terkait biaya historis pemeliharaan.
Pengolahan data dilakukan dengan metode Tingkat Capaian Responden (TCR) dan
analisis rata-rata untuk menentukan tingkat kepuasan pengguna, analisis LCC untuk
gambaran biaya selama masa layan gedung, serta uji korelasi untuk menilai
hubungan antara pola pemeliharaan dan tingkat kerusakan gedung terhadap
kepuasan pengguna.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 76% biaya pemeliharaan dialokasikan untuk
pemeliharaan preventif, sedangkan 24% untuk pemeliharaan korektif. Namun,
tingkat kepuasan pengguna kurang memuaskan, dengan korelasi -0,67 antara
pemeliharaan korektif dan kepuasan pengguna. Tingkat kerusakan gedung sebesar
3,8675% (kategori rusak ringan) juga menunjukkan korelasi -0,78 terhadap
kepuasan pengguna. Mayoritas pemeliharaan bersifat reaktif akubat keterbatasan
anggaran dengan waktu eksekusi kerusakan yang lama, menyebabkan rendahnya
kepuasan pengguna terhadap kondisi gedung. Maka dari itu, diperlukan strategi
pemeliharaan yang lebih proaktif untuk meningkatkan kepuasan pengguna.