Penelitian ini berfokus pada evaluasi kegagalan blade L-2 pada low pressure turbine di
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya Unit 3 dengan kapasitas 400 MW.
Kegagalan pada blade turbin merupakan masalah kritis yang dapat mengakibatkan kerugian
besar, baik dari segi operasional maupun finansial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan, menganalisis mekanisme kerusakan,
dan memberikan rekomendasi untuk mencegah terjadinya kegagalan serupa di masa depan.
Metode penelitian yang digunakan meliputi inspeksi visual, analisis metalografi, uji
kekerasan, dan analisis komposisi kimia. Data operasional turbin juga dikaji untuk
memahami kondisi kerja dan beban yang dihadapi oleh blade. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa kegagalan blade L-2 disebabkan oleh kombinasi faktor kelelahan material, korosi,
dan getaran mekanis. Analisis metalografi mengungkapkan adanya retakan mikro pada
permukaan blade yang diakibatkan oleh kelelahan material. Selain itu, lingkungan operasi
yang korosif turut mempercepat proses degradasi material.
Rekomendasi yang diberikan mencakup peningkatan program pemeliharaan prediktif,
penggunaan material dengan ketahanan korosi dan kelelahan yang lebih baik, serta
perbaikan desain blade untuk mengurangi getaran mekanis. Implementasi rekomendasi ini
diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan umur pakai turbin, serta meminimalisir
risiko kegagalan di masa mendatang.