Penelitian karakteristik urat kuarsa di daerah Arinem Papandayan sudah banyak dilakukan pada singkapan dan hasil pengeboran. Penelitian terdahulu belum sampai ke tahap uji coba tambang. Pengamatan tekstur kuarsa dan kandungan metal pada setiap elevasi uji kemajuan tambang akan memberikan gambaran lebih detil, sehingga akan diketahui penyebaran metal dan jenis tekstur secara vertikal.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan dapat mengidentifikasi karakter urat kuarsa dan kandungan metalnya pada elevasi 620 mdpl hingga 605 mdpl. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi observasi geologi lapangan, analisis geokimia menggunakan fire assay–AAS, analisis petrografi dan mineragrafi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tekstur yang paling erat kaitannya dengan peningkatan kadar Au, Ag, Cu, Pb dan Zn adalah kuarsa colloform dan tekstur yang berkaitan penurunan kadar adalah massive. Kadar terbaik pada elevasi 605 mdpl mempunyai tekstur colloform 40%, massive sebesar 51% dengan kadar rata-rata Au sebesar 2,12 ppm, Ag 5,89 ppm, Cu sebesar 91,83 ppm, Pb sebesar 353,03 ppm dan Zn sebesar 231,74 ppm. Sedangkan kadar terendah pada elevasi 620 mdpl dengan colloform 20 %, massive sebesar 76% berkadar rata-rata Au sebesar 0,78 ppm, Ag sebesar 2,88 ppm, Cu sebesar 52,80 ppm, Pb sebesar 192,69 ppm dan Zn sebesar 196,27 ppm.
Korelasi positif antar unsur pada urat Arinem menandakan ada pengaruh antara pengayaan logam secara vertikal dari elevasi 620 mdpl ke 605 mdpl. Mulai elevasi 620 mdpl ke elevasi 605 mdpl ada kecenderungan kenaikan kadar Au, Ag, Pb dan Zn kecuali unsur Cu. Unsur Cu pada elevasi 620 mdpl tidak berkorelasi dengan Zn, kemudian di elevasi 615 tidak berkorelasi dengan Au dan Ag. Unsur Cu juga berkorelasi lemah disemua elevasi kecuali dengan Pb dan Zn di elevasi 610 mdpl.