digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri konstruksi di Indonesia masih mengandalkan manusia sebagai sumber daya utamanya. Otomatisasi dan teknologi memang sudah mulai diserap, tetapi belum dapat diterapkan secara luas. Maka dari itu, keberhasilan dari suatu proyek konstruksi tergantung dari sumber daya manusia yang langsung berproduksi dalam mengeksekusi pekerjaan di lapangan. Setiap tukang dan laden akan dipimpin oleh seorang mandor, maka dari itu, kunci dalam kesuksesan suatu proyek konstruksi juga ditentukan oleh suksesnya mandor dalam melaksanakan peran dan tanggung jawabnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran mandor saat ini dibandingkan dengan penelitian belasan tahun sebelumnya yang dapat dipertanyakan relevansinya dengan kondisi saat ini. Metode penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner terhadap pihak kontraktor kualifikasi besar di Kota Bandung, serta melakukan wawancara langsung terhadap beberapa mandor untuk mengetahui peran mandor saat ini. Temuan utama menunjukkan bahwa peran mandor masih relevan hingga saat ini, hanya saja mandor lebih berperan sebagai pengusaha atau perusahaan tersendiri, hanya saja belum berbadan hukum dan kondisi finansialnya yang masih terbatas. Selain itu, mandor saat ini juga memiliki kompetensi yang lebih baik dibandingkan dengan belasan tahun lalu, karena tuntutan pasar yang lebih kompetitif, serta adanya pengaruh pelatihan keterampilan terhadap beberapa mandor konstruksi.