digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Building Information Modeling (BIM) sebagai representasi digital diyakini secara konsisten menghasilkan pengurangan biaya proyek rata-rata sebesar 10% dan mempercepat jadwal proyek rata-rata sebesar 7%. Menyadari potensi BIM tersebut, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan serangkaian regulasi untuk mendorong penerapannya, mulai dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.22/PRT/M/2018, Standar Protokol BIM Kementerian PUPR Tahun 2020, Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Marga No.11/SE/Db/2021, hingga Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2021. Meskipun regulasi ini diharapkan dapat mendorong penggunaan BIM, masih belum diketahui secara pasti seberapa luas BIM telah diadopsi dan praktik penerapannya mempengaruhi kinerja biaya dan waktu. Kurangnya informasi yang komprehensif dan terukur menciptakan ketidakpastian dalam mengevaluasi signifikansi hubungan penerapan BIM terhadap kinerja proyek. Dengan menggunakan metode kualitatif melalui kajian literatur terkait dan metode kuantitatif melalui kuesioner dan wawancara terhadap 4 pengguna BIM pada 40 proyek konstruksi yang menjadi sampel penelitian, diperoleh informasi secara statistik bahwa proyek-proyek konstruksi yang menerapkan BIM sejak tahun 2018 hingga 2024 menunjukkan kepatuhan terhadap regulasi yang ditetapkan terkait kewajiban penerapan BIM di Indonesia. Sementara itu bila ditelaah dari prakteknya, meskipun diperoleh gambaran penerapan BIM pada proyek telah didominasi hingga BIM 5D, penerapannya masih belum optimal karena mayoritas proyek baru menetapkan BIM level 1. Adapun penerapan BIM terhadap kinerja biaya dan waktu belum berada pada tahap advance sebab masih terfokus untuk ekstraksi biaya dan mempelajari penjadwalan. Selain itu, hasil uji korelasi dengan menggunakan software IBM SPSS versi 26.0 yang menunjukkan penerapan BIM memiliki hubungan signifikan terhadap kinerja waktu, tetapi tidak terhadap kinerja biaya, mengindikasikan bahwa ke depannya penerapan BIM dapat difokuskan dalam mendukung kinerja waktu terlebih dahulu sebelum kinerja lainnya.