digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronik yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi batas normal. Kondisi tersebut dapat dipengaruhi oleh adanya aktivitas ?-glukosidase (AG) yang dapat mengkatalisis pemecahan oligosakarida dan disakarida menjadi monosakarida. Ekstrak etanol herba sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Nees.) berpotensi untuk membantu menurunkan kadar glukosa darah dengan menghambat aktivitas enzim AG. Untuk meningkatkan aktivitas tersebut, dilakukan enkapsulasi ekstrak etanol herba sambiloto (EES) dalam nanopartikel seperti Nanostructured Lipid Carrier (NLC). Nanostructured Lipid Carrier yang mengandung ekstrak etanol herba sambiloto (NLC-EES) dibuat dengan kombinasi metode high shear homogenization dan ultrasonication. Proses pembuatan NLC-EES mencakup skrining lipid dan surfaktan yang diikuti dengan optimasi proses dan formula. Optimasi formula dilakukan menggunakan desain eksperimen Box-Behnken dengan variabel bebas konsentrasi bahan aktif (X1), lipid (X2), dan surfaktan (X3) serta ukuran partikel (Y1) dan indeks polidispersitas (Y2) sebagai variabel terikat. Formula NLC-EES optimal dikarakterisasi dan dievaluasi organoleptik, ukuran partikel, indeks polidispersitas, zeta potensial, pH sediaan, efisiensi penjeratan, morfologi partikel, dan stabilitas. Pengujian aktivitas inhibisi enzim AG dilakukan secara in vitro menggunakan microplate assay. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh formula optimal NLC-EES dengan komposisi EES 0,1% (b/v), total lipid 3% dengan perbandingan gliseril monostearat dan minyak zaitun sebesar 7:3, dan total surfaktan 8% (b/v) terdiri dari Span 20 dan propilen glikol. Sediaan akhir NLC-EES memiliki karakteristik organoleptik berwarna kehijauan, ukuran partikel 218,76 ± 11,92 nm, indeks polidispersitas 0,275 ± 0,015, zeta potensial -37,38 ± 4,56 mV, pH 6,22 ± 0,01, efisiensi penjeratan 85,21 ± 0,35%. Uji stabilitas menunjukkan bahwa NLC-EES memiliki kestabilan yang baik selama 28 hari pada suhu 4o C. Formula optimal NLC-EES memiliki nilai IC50 sebesar 56,37 ± 3,44 µg/mL. Aktivitas inhibisi enzim AG 1,81 kali lebih besar dibandingkan dengan kontrol positif akarbosa dan lebih dari 5 kali lebih besar dibandingkan dengan ekstrak etanol herba sambiloto secara in vitro.