digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Nanopartikel perak (AgNP) hasil sintesis hijau telah banyak dikembangkan dan diteliti sebagai agen antimikroba baru, tetapi mekanisme aktivitas antimikroba dari AgNP masih belum diketahui. Pada penelitian ini digunakan ekstrak kulit buah lemon sebagai sumber agen reduktor dan stabilisator pada sintesis nanopartikel perak dengan bantuan microwave (CL-AgNP). Larutan koloid hasil sintesis menunjukkan puncak absorbansi pada panjang gelombang surface plasmon resonance (SPR) spesifik untuk nanopartikel perak, yaitu pada 415 nm. Didapatkan hasil karakterisasi dari CL-AgNP bersifat stabil dengan nilai potensial zeta sebesar -59,6 mv dengan ukuran diameter partikel sebesar 52,6 nm. Koloid nanopartikel dikeringkan dengan metode freeze dry untuk mendapatkan padatan CL-AgNP. Nanopartikel perak hasil sintesis menggunakan ekstrak kulit buah lemon (CL-AgNP) menunjukkan nilai KHM berturut-turut terhadap bakteri Cutibacterium acnes, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Streptococcus mutans sebesar 50, 25, 25, dan 50 ?g/mL. Penentuan kurva waktu bunuh bakteri dilakukan dengan variasi nilai 1KHM, 2KHM, 4KHM, dan bakteri kontrol yang tidak diberi perlakuan, aktivitas bakterisidal ditunjukkan ketika terjadi pengurangan jumlah koloni lebih dari sama dengan 3log10 CFU/mL. CL-AgNP 2KHM dan 4KHM menunjukkan aktivitas bakterisidal setelah dilakukan inkubasi selama 24 jam dan 1KHM menunjukkan aktivitas bakteriostatik setelah 24 jam untuk Streptococcus mutans. CL-AgNP dengan konsentrasi 4KHM menunjukkan aktivitas bakterisidal setelah inkubasi selama 4 jam, konsentrasi 1KHM dan 2KHM menunjukkan aktivitas bakterisidal setelah inkubasi selama 8 jam untuk Pseudomonas aeruginosa. Pengamatan morfologi dilakukan untuk menentukan pengaruh pemaparan CL-AgNP terhadap morfologi bakteri menggunakan instrumentasi SEM, konsentrasi 2KHM untuk bakteri uji setelah diinkubasi selama 18 – 24 jam pada suhu 37oC menyebabkan perubahan morfologi pada dinding sel bakteri gram positif (Cutibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus mutans) dan pada membran sel bakteri gram negatif (Pseudomonas aeruginosa) dengan tingkat kerusakan yang bervariasi.