digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Adji Dewantoro
PUBLIC Resti Andriani

BAB 1 Adji Dewantoro
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Adji Dewantoro
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Adji Dewantoro
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Adji Dewantoro
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Adji Dewantoro
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Adji Dewantoro
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Korosi pada pipa minyak dan gas diperkirakan 20-40% disebabkan oleh Microbiologically Influenced Corrosion (MIC). MIC atau biokorosi dapat terjadi akibat adanya peran bakteri dalam pembentukan biofilm pada permukaan baja. Hal ini terjadi karena permukaan baja memiliki sifat keterbasahan permukaan cukup tinggi sehingga bakteri mudah menempel. Salah satu upaya dalam meminimalisasi sifat keterbasahan yaitu dengan membuat lapisan superhidrofobik. Lapisan superhidrofobik adalah lapisan yang memiliki sudut kontak air statis lebih besar dari 150????. Energi permukaan yang rendah dan morfologi permukaan yang kasar menjadi kunci pada pengendalian sifat superhidrofobisitas. Fabrikasi lapisan superhidrofobik dapat dilakukan dengan cara elektrodeposisi yang memiliki beberapa kelebihan salah satunya mudah dalam mengatur morfologi deposit yang dihasilkan. Selain itu, elektrodeposisi dengan pulse current dapat menghasilkan deposit yang minim pori, halus, dan efisiensi arus yang baik. Penelitian ini mempelajari bagaimana pengaruh coating Cu-Zn superhidofobik hasil pulse electroplating terhadap sifat antibakterinya dengan bakteri Citrobacter freundii SKC-4 BS-5 di lingkungan air laut. Percobaan yang dilakukan meliputi preparasi sampel, elektrodeposisi, dilanjutkan tahap solution immersion dan surface modification. Variasi waktu meliputi 20, 30, 40, dan 50 menit dilakukan untuk mendapatkan waktu elektrodeposisi optimum. Setelah didapatkan waktu optimum, dilakukan berbagai pengujian meliputi uji sudut kontak tiap sisi, uji abrasi dan self-cleaning, uji bakteri fasa sesil dan planktonik, uji elektrokimia dalam larutan air laut dengan bakteri Citrobacter freundii, dan uji karakterisasi Scanning Electron Microscope-Energy Dispersive Spectrometry. Pada semua variasi waktu didapatkan deposit dengan sifat superhidrofobik dengan rata-rata sudut kontak tertinggi didapat sebesar 160,5???? pada waktu elektrodeposisi 40 menit. Namun pada waktu elektrodeposisi 50 menit, sudut kontak yang dihasilkan sedikit menurun. Hal ini terjadi karena semakin lama waktu elektrodeposisi, laju nukleasi menurun yang mengakibatkan butiran yang terbentuk semakin besar. Pada kondisi optimum, lapisan superhidrofobik yang terbentuk cukup homogen di setiap sisinya, tahan terhadap uji abrasi hingga total jarak pergeseran 20 cm, serta sifat self-cleaning yang baik. Lapisan superhidrofobik memiliki nilai open circuit potential yang lebih positif dibanding baja tanpa lapisan dan lebih tahan terhadap bakteri Citrobacter freundii ditinjau dari fasa sesil yang lebih sedikit menempel.