digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Safinka Putri Minanda
PUBLIC Rita Nurainni, S.I.Pus

Indonesia memiliki iklim tropis dan letak geografis yang membuat wilayah ini rentan terhadap curah hujan ekstrem yang dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir. Informasi mengenai pola curah hujan ekstrem sangat penting untuk peringatan dini banjir, perencanaan infrastruktur, dan manajemen bencana. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan pola frekuensi hujan ekstrem Indonesia di masa depan. Metode penelitian meliputi perhitungan curah hujan ekstrem dengan periode ulang 2 tahun menggunakan distribusi Generalized Extreme Value (GEV) tipe I, perhitungan frekuensi hujan ekstrem, pengelompokkan wilayah berdasarkan pola frekuensi hujan ekstrem menggunakan metode clustering, serta identifikasi perubahan pola curah hujan ekstrem. Data yang digunakan adalah model iklim yang bersumber dari Coupled Model Intercomparison Project 6 (CMIP6). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan pola curah hujan ekstrem di Indonesia dengan perubahan luas wilayah pada masing-masing tipe. Mayoritas perubahan terbesar terjadi pada periode far-future dengan skenario SSP2-4.5. Terdapat juga perubahan signifikan dalam siklus tahunan rata-rata frekuensi hujan ekstrem, dengan perubahan tertinggi pada periode far-future menggunakan skenario SSP5-8.5. Tipe A mengalami penurunan luas wilayah mencapai 16,6%. Sementara itu Tipe B mengalami peningkatan luas wilayah mencapai 15%. Kemudian, Tipe C juga mengalami peningkatan luas wilayah mencapai 1,6%. Perubahan siklus tahunan rata-rata frekuensi hujan ekstrem paling kecil terjadi pada Tipe C (2,3 hari), diikuti oleh Tipe A (3,2 hari) dan Tipe B (4,0 hari).