digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Arelanda Zulvian Hikmatiar
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Bambu betung (Dendrocalamus asper) merupakan salah satu jenis bambu yang sering dimanfaatkan sebagai bahan baku struktural. Penelitian ini bertujuan untuk nentukan pengaruh bentuk potongan bambu dan lama waktu pengasapan terhadap sifat fisik, mekanik dan kimia dari bambu betung. Pada proses pengasapan ini menggunakan tungku sederhana yang dapat digunakan untuk skala industri kecil/home industry. Terdapat 2 jenis variabel yang di lakukan yaitu pengaruh bentuk potongam bambu selama pengasapan dan lama waktu pengasapan. Terdapat 7 pengujian yang dilakukan yaitu pengujian kadar air, kerapatan, susut bobot, pengujian warna, pengujian MOR dan MOE, pengujian kimia menggunakan FTIR dan uji ketahanan jamur. Kadar air yang tertinggi didapatkan pada perlakuan kontrol (tanpa pengasapan) sebesar 13.30 % dan untuk kadar air terendah pada perlakuan bentuk potongan log dengan lama waktu pengasapan selama 2 hari sebeaar 4.23%. pada pengujian kerapatan perlakuan bambu bentuk stick dan dilakukan pengasapan selama 2 hari mempunyai nilai kerapatan paling tinggi. Untuk pengujain nilai susut bobot, perlakuan dengan bentuk bambu berbentuk log mempunyai nilai susut bobot paling besar (54,90 %), dan perlakuan kontrol mempunyai nilai susut bobot paling rendah (0%) untuk pengujian warna setiap perlakuan baik pengaruh bentuk potongan dan lama waktu pengasapan tidak menghasilkan perbedaan yang nyata. Pada pengujian mekanis MOR dan MOE perlakuan dengan bentuk potonga berbentuk log dan dilakukan pengasapan selama 2 hari mempunyai nilai MOR yang paling tinggi sebesar 206,23 N/mm2 sedangkan untuk pengujian MOE nilai tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol yaitu sebesar 14852.6 N/mm2. Untuk pengujian kimia menggunakan FTIR, terdapat perubahan struktur kimia selama proses pengasapan seperti perubahan gugus hidroksil,degradasi selulosa, hemiselulosa dan pembentukan lignin. Untuk pengujian nilai susut bobot akibat serangan jamur Asspergilus niger, perlakuan bentuk potongan log mempunyai penyusutan paling rendah