Abstrak - Aditya Abdi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Tanah gambut merupakan jenis tanah yang terbentuk akibat penumpukan material organik seperti daun gugur, sisa-sisa pohon, rerumputan dan jasad hewan yang membusuk dalam tanah setelah ribuan tahun. Tanah gambut memilki ciri-ciri hidrologis, fisik, maupun kimia yang sangat khas dibanding tanah pada umumnya sehingga berhubungan dengan kontribusinya untuk menjaga kestabilan lingkungan, terutama sebagai penambat dan penyimpan karbon. Gangguan yang dialami gambut di Kalimantan tengah seperti konversi lahan, perubahan iklim (El-Nino), dan drainase merusak kondisi tanah gambut dari aspek hidrologis, fisik dan kimia sehingga mampu mengubah peran gambut dari penyimpan karbon menjadi sumber emisi karbon. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perkembangan sifat hidrologis, fisik, dan kima tanah gambut pada tapak berbeda berdasarkan umur suksesi pasca kebakaran yang berbeda dengan melakukan perbandingan dengan hutan gambut tidak terbakar atau RA (reference area). Data yang diambil di lapangan adalah kedalaman gambut dan Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) serta sampel tanah. Dilakukan analisis terhadap sifat hidrologis, fisik, dan kimia sampel tanah yang dikoleksi di Laboratorium UPR Terpadu. Sifat Hidrologis yang dianalisis meliputi Water Holding Capacity (WHC) dan Water Content (WC), sifat fisik yaitu bulk density, dan sifat kimia mencakup kandungan bahan organik, kandungan C-Organik, N-Total, pH, dan konsentrasi Fosfat (PO4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tentu kebakaran memiliki dampak pada karakteristik tanah dimana perbaikan akibat suksesi selama 26 tahun (EF-1997) mampu memperbaiki kualitas tanah sehingga sudah mirip dengan RA, sedangkan EF-2015 (7 tahun) mirip namun masih belum mirip pada nilai water holding capacity, dan pH tanah.