digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Ummi Kalsum
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Pengendapan Kelompok Sihapas bertepatan dengan kenaikan muka laut skala global yang mengakibatkan lebih banyak permukaan tergenang. Perubahan lingkungan diikuti dengan perubahan endapan yang mengisi cekungan dan menghasilkan fasies yang berbeda. Perubahan fasies berimplikasi terhadap nilai properti fisik di dalam batuan. Penelitian ini dilakukan untuk membuka wawasan mengenai pengaruh perubahan fasies terhadap nilai properti fisik dan kualitas reservoir. Dalam karakterisasi, litofasies menunjukkan sifat-sifat batuan dan proses pengendapannya. Dengan data batuan inti dan deskripsi batuan samping dari sumur RU-01, RU-09, dan RU-13 didapatkan enam litofasies, yaitu Msl, Scl, Shl, Sxl, Smg, dan Sb. Selanjutnya pola log sinar gamma digunakan untuk penentuan elektrofasies channel, bar, dan floodplain. Hasil analisis keduanya digunakan untuk mendapatkan tiga asosiasi fasies tidal fluvial channel, tidal sand bar, dan mud flat. Lebih lanjut, analisis stratigrafi sikuen dilakukan untuk mengetahui sistem pengendapan dan keselarasan korelatif yang berkembang. Didapatkan tiga pola system tract berupa Lowstand System Tract (LST), Transgressive System Tract (TST), dan Highstand System Tract (HST). Dengan mempertimbangkan hasil analisis fasies, stratigrafi sikuen, dan biostratigrafi dari sumur RU-01, disimpulkan bahwa lingkungan pengendapan berada pada tide dominated estuarine yang mencerminkan lingkungan transgresif. Asosiasi fasies memberikan pengaruh terhadap nilai properti fisik suatu interval. Tidal fluvial channel memiliki rata-rata volume serpih 0,21; porositas efektif 0,20; dan saturasi air 0,69. Tidal sand bar memiliki rata-rata volume serpih 0,41; porositas efektif 0,13; dan saturasi air 0,74. Sedangkan mud flat memiliki rata-rata volume serpih 0,73; porositas efektif 0,06; dan saturasi air 0,84. Sebagai reservoir, fasies tidal fluvial channel dianggap yang terbaik.