digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di dunia. Hingga saat ini, dislipidemia masih menjadi kontributor utama terhadap penyakit kardiovaskular. Kondisi dislipidemia merupakan prekursor terjadinya aterosklerosis yang dapat menyebabkan infark miokard. Beberapa studi menyatakan bahwa buah labu siam dapat menjadi sumber antioksidan alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas kardioprotektif buah labu siam beserta mekanismenya pada tikus jantan galur Wistar model dislipidemia yang diinduksi infark miokard. Penelitian dilakukan terhadap enam kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok pembanding atenolol (4,5 mg/kg bb), kelompok ekstrak etanol buah labu siam (EELBS) 100 mg/kg bb, kelompok EELBS 200 mg/kg bb, dan kelompok EELBS 400 mg/kg bb. Seluruh hewan uji, kecuali kelompok kontrol negatif, diberikan induksi dislipidemia dan induksi infark miokard. Parameter yang diukur meliputi kadar kolesterol total, kadar biomarker jantung, pengukuran luas infark, dan analisis histopatologi jantung. Hasil penelitian diolah secara statistik dengan metode one-way ANOVA (p<0,05) kemudian dilanjutkan dengan uji Fischer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EELBS pada dosis 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb, dan 400 mg/kg bb, dapat menghambat pelepasan biomarker jantung (AST, ALT, CK, CK-MB, dan LDH) dan mencegah terjadinya infark pada jantung secara berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kelompok kontrol positif. EELBS pada setiap dosisnya juga menunjukkan profil histologi jantung yang menyerupai keadaan jantung normal. Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa ekstrak etanol buah labu siam memiliki aktivitas kardioprotektif pada kondisi dislipidemia melalui penghambatan pelepasan biomarker jantung dan pencegahan kerusakan jaringan jantung. Akan tetapi, aktivitas kardioprotektif pada ekstrak etanol buah labu siam tidak berkaitan dengan perbaikan profil lipid.