Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di dunia. Hingga saat ini,
dislipidemia masih menjadi kontributor utama terhadap penyakit kardiovaskular. Kondisi
dislipidemia merupakan prekursor terjadinya aterosklerosis yang dapat menyebabkan infark
miokard. Beberapa studi menyatakan bahwa buah labu siam dapat menjadi sumber antioksidan
alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas kardioprotektif buah labu siam beserta
mekanismenya pada tikus jantan galur Wistar model dislipidemia yang diinduksi infark miokard.
Penelitian dilakukan terhadap enam kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol
positif, kelompok pembanding atenolol (4,5 mg/kg bb), kelompok ekstrak etanol buah labu siam
(EELBS) 100 mg/kg bb, kelompok EELBS 200 mg/kg bb, dan kelompok EELBS 400 mg/kg bb. Seluruh
hewan uji, kecuali kelompok kontrol negatif, diberikan induksi dislipidemia dan induksi infark
miokard. Parameter yang diukur meliputi kadar kolesterol total, kadar biomarker jantung,
pengukuran luas infark, dan analisis histopatologi jantung. Hasil penelitian diolah secara statistik
dengan metode one-way ANOVA (p<0,05) kemudian dilanjutkan dengan uji Fischer. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa EELBS pada dosis 100 mg/kg bb, 200 mg/kg bb, dan 400 mg/kg bb, dapat
menghambat pelepasan biomarker jantung (AST, ALT, CK, CK-MB, dan LDH) dan mencegah
terjadinya infark pada jantung secara berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kelompok kontrol
positif. EELBS pada setiap dosisnya juga menunjukkan profil histologi jantung yang menyerupai
keadaan jantung normal. Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa ekstrak etanol buah labu siam
memiliki aktivitas kardioprotektif pada kondisi dislipidemia melalui penghambatan pelepasan
biomarker jantung dan pencegahan kerusakan jaringan jantung. Akan tetapi, aktivitas
kardioprotektif pada ekstrak etanol buah labu siam tidak berkaitan dengan perbaikan profil lipid.