Penyakit kardiovaskular, terutama serangan jantung (infark miokard), merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kematian di seluruh dunia. Dislipidemia telah diidentifikasi sebagai faktor risiko utama dalam perkembangan penyakit kardiovaskular. Bahan alami seperti seledri (Apium graveolens L.) menjadi pengobatan alternatif yang potensial untuk terapi pada individu dengan risiko tinggi terkena serangan jantung dan mengidap dislipidemia. Penelitian ini mengevaluasi potensi aktivitas kardioprotektif dari ekstrak herba seledri beserta dosis dan mekanismenya. Seledri diekstraksi menggunakan etanol 70% dengan metode maserasi, kemudian diuji pada tikus Wistar jantan yang mengalami dislipidemia dan diinduksi infark miokard dengan isoproterenol. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak seledri dengan dosis 50 mg/kg BB dapat menghambat peningkatan biomarker jantung dan mencegah kerusakan area infark secara signifikan (p<0,05) terhadap kontrol positif serta memiliki profil histologi jantung yang mirip dengan keadaan jantung normal meskipun tidak mencegah kenaikan kolesterol. Di sisi lain, ekstrak seledri dengan dosis 100 dan 200 mg/kg BB tidak menunjukkan efek terhadap parameter tersebut. Dengan demikian, ekstrak seledri dengan dosis 50 mg/kg BB menunjukkan aktivitas kardioprotektif tanpa perbaikan profil lipid.