Latar belakang dan tujuan: Infark miokard akut merupakan penyakit akibat
penurunan atau blokade seutuhnya aliran darah ke sebagian area jantung. Akibat
blokade pada arteri koroner tersebut, suplai oksigen ke area miokardium (otot ruang
jantung) mengalami penurunan yang menyebabkan kematian sel dan nekrosis sel
jantung. Infark miokard akut ditemukan berasosiasi tidak hanya dengan kejadian
nekrosis sel, melainkan dengan kejadian apoptosis sel. pengembangan obat berbasis
protein target pada jalur pensinyalan apoptosis akan sangat berpengaruh dalam
penanganan infark miokard akut. Penelitian ini akan menunjukkan senyawa
fitokimia dalam tanaman pare dan spirulina yang berperan dalam jalur pensinyalan
apoptosis untuk penanganan infark miokard akut melalui uji penambatan
molekular, dan pemetaan model situs aktif/farmakofor. Metode: Ligan co-
crystallized, senyawa fitokimia tanaman pare dan spirulina, dan protein reseptor
apoptosis dipreparasi dan dilakukan validasi protein reseptor. Senyawa fitokimia
ditambatkan secara molekular terhadap protein reseptor dan dianalisis energi
ikatan, nilai konstanta inhibisi (Ki), dan interaksi ikatan dengan residu asam amino
protein reseptor. Hasil: terdapat 5 senyawa fitokimia potensial pada tanaman pare
dan spirulina, yaitu Katekin, Momordicine I, Fikosianobilin, Naringenin, dan
Vicine, yang memiliki nilai Ki kurang dari 10 uM dan nilai energi ikatan yang
mendekati nilai ligan co-crystallized. Selain itu, PI3K menjadi protein reseptor
dengan nilai energi ikatan dan nilai Ki senyawa fitokimia pada tanaman lebih baik
daripada nilai energi ikatan dan nilai Ki ligan co-crystallized. Kesimpulan: bahwa
Katekin, Momordicine I, Fikosianobilin, Naringenin, dan Vicine dapat
mempengaruhi jalur pensinyalan apoptosis sel terutama protein reseptor PI3K
dalam penanganan penyakit infark miokard akut