digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar belakang dan tujuan: Infark miokard akut merupakan penyakit akibat penurunan atau blokade seutuhnya aliran darah ke sebagian area jantung. Akibat blokade pada arteri koroner tersebut, suplai oksigen ke area miokardium (otot ruang jantung) mengalami penurunan yang menyebabkan kematian sel dan nekrosis sel jantung. Infark miokard akut ditemukan berasosiasi tidak hanya dengan kejadian nekrosis sel, melainkan dengan kejadian apoptosis sel. pengembangan obat berbasis protein target pada jalur pensinyalan apoptosis akan sangat berpengaruh dalam penanganan infark miokard akut. Penelitian ini akan menunjukkan senyawa fitokimia dalam tanaman pare dan spirulina yang berperan dalam jalur pensinyalan apoptosis untuk penanganan infark miokard akut melalui uji penambatan molekular, dan pemetaan model situs aktif/farmakofor. Metode: Ligan co- crystallized, senyawa fitokimia tanaman pare dan spirulina, dan protein reseptor apoptosis dipreparasi dan dilakukan validasi protein reseptor. Senyawa fitokimia ditambatkan secara molekular terhadap protein reseptor dan dianalisis energi ikatan, nilai konstanta inhibisi (Ki), dan interaksi ikatan dengan residu asam amino protein reseptor. Hasil: terdapat 5 senyawa fitokimia potensial pada tanaman pare dan spirulina, yaitu Katekin, Momordicine I, Fikosianobilin, Naringenin, dan Vicine, yang memiliki nilai Ki kurang dari 10 uM dan nilai energi ikatan yang mendekati nilai ligan co-crystallized. Selain itu, PI3K menjadi protein reseptor dengan nilai energi ikatan dan nilai Ki senyawa fitokimia pada tanaman lebih baik daripada nilai energi ikatan dan nilai Ki ligan co-crystallized. Kesimpulan: bahwa Katekin, Momordicine I, Fikosianobilin, Naringenin, dan Vicine dapat mempengaruhi jalur pensinyalan apoptosis sel terutama protein reseptor PI3K dalam penanganan penyakit infark miokard akut