digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Alzheimer merupakan penyakit progresif yang belum diketahui penyebabnya, yang ditandai dengan hilangnya fungsi kognitif dan fisik, umumnya dengan gejala berupa perubahan perilaku. Salah satu faktor risiko Alzheimer adalah usia, yaitu di atas 65 tahun (lansia). Pada lansia dapat terjadi penurunan fungsi tubuh, yang berpotensi menyebabkan munculnya berbagai morbiditas, sehingga pasien memerlukan banyak pengobatan. Dengan banyaknya obat yang digunakan, dapat timbul potensi terjadinya masalah terkait obat atau drug related problems (DRPs), yaitu suatu peristiwa atau keadaan yang melibatkan terapi pengobatan, yang dapat atau berpotensi mengganggu hasil dari terapi yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kejadian DRPs pada pasien Alzheimer di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung tahun 2022-2023. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental observasional dengan rancangan penelitian deskriptif. Data penelitian merupakan data retrospektif yang diambil dari rekam medis pasien periode Januari 2022 hingga Desember 2023. Data yang diperoleh diidentifikasi berdasarkan klasifikasi PCNE V9.1 dan literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kejadian DRPs, yaitu 38,10% interaksi obat, 28,57% indikasi tanpa obat, 19,05% instruksi waktu pemberian salah atau kurang jelas, 9,52% regimen dosis tidak cukup sering, 9,52% obat tanpa indikasi, 9,52% subdosis, 4,76% ketidaktepatan tatalaksana, dan 4,76% overdosis. Penyakit penyerta dan jumlah obat yang digunakan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian DRPs. Dengan demikian, masih diperlukan pemantauan yang seksama dalam terapi untuk pasien penyakit Alzheimer.