Hubungan balok kolom merupakan elemen yang penting dalam struktur bangunan tahan
gempa karena kegagalan yang terjadi pada elemen ini mengakibatkan kegagalan brittle
pada bangunan. Kegagalan hubungan balok kolom disebabkan terjadinya kegagalan akibat
geser pada elemen tersebut dan kerap kali ditemukan pada hubungan balok kolom
eksterior. Menurut SNI 2847 – 2019 kekuatan geser pada hubungan balok kolom
dipengaruhi oleh kuat tekan beton dan geometri sedangkan pada model Softened Strut-and-
Tie usulan beberapa peneliti memperhitungkan tulangan pengekang juga sebagai
kontributor kekuatan geser pada hubungan balok kolom. Dari pengumpulan basis data
pengujian hubungan balok kolom eksterior maka didapatkan bahwa ada empat parameter
yang perlu diperhitungkan untuk menghitung kekuatan geser pada hubungan balok kolom
yaitu kekuatan geser, rasio tulangan pengekang terpasang terhadap tulangan pengekang
butuh menurut SNI, rasio momen kolom terhadap momen balok, dan panjang penyaluran
tulangan longitudinal balok.
Penelitian ini merupakan studi mengenai bagaimana perilaku hubungan balok kolom saat
tulangan pengekang divariasikan dari spesimen yang tidak memakai tulangan pengekang
sama sekali hingga spesimen dengan tulangan pengekang yang memenuhi tulangan
pengekang butuh berdasarkan SNI 2847 – 2019 dan dirancang agar kekuatan geser pada
join terlampaui oleh gaya geser pada join aktual dari pengujian, selain itu juga ada pun
variasi pada gaya aksial kolom. Semua spesimen diuji dengan beban siklik dan dikaji
terhadap kriteria penerimaan kurva histeresis berdasarkan ACI 374.1.
Hasil dari penelitian ini adalah untuk seluruh rasio momen pada semua spesimen
memenuhi kriteria strong column weak beam saat tulangan pengekang tidak memenuhi
tulangan pengekang butuh berdasarkan SNI 2847 – 2019 dan gaya geser pada join saat
pengujian melampaui kuat geser pada join. Daktilitas yang didapat dari spesimen yang ada
didapatkan berbanding lurus dengan jumlah tulangan pengekang, dan didapatkan pada
spesimen tanpa tulangan pengekang dan tulangan pengekang satu lapis mengalami spalling
pada bagian join.