digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Meutia Hufyana
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Meutia Hufyana
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Meutia Hufyana
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Meutia Hufyana
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Meutia Hufyana
Terbatas  Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Meutia Hufyana
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Meutia Hufyana
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Meutia Hufyana
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Meutia Hufyana
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Keramahan pejalan kaki merupakan hal esensial sebelum transportasi bermotor ditemukan. Namun, perubahan tata lingkungan kota telah menggeser moda ini, menyebabkan masalah lingkungan seperti penurunan kesehatan, ketidaksetaraan sosial, dan peningkatan emisi gas rumah kaca. Urgensi akan walkable community mendorong perencanaan, perancangan, serta kebijakan untuk meningkatkan aktivitas berjalan kaki. Salah satu pusat kota yang perlu menerapkannya adalah PPK Alun-alun Kota Bandung. Arahan perancangan pusat kota menyebutkan bahwa keberadaan alun-alun dinilai sebagai ruang publik untuk masyarakat berinteraksi. Jejaring jalan pada pusat kota ini menjadi krusial sebab adanya peranan sebagai penghubung dari satu destinasi heritage kepada destinasi lainnya. Penelitian ini dilakukan sebagai upaya menilai keramahan jejaring pejalan kaki di Kawasan Alun-alun Kota Bandung dengan Urban Network Analysis (UNA). Metode penelitian yang digunakan merupakan metode kuantitatif eksploratif dengan pengambilan data lewat observasi, tinjauan literatur, dan studi preseden. Data tersebut kemudian digunakan untuk merumuskan kriteria dan variabel yang dibutuhkan dalam simulasi UNA. Hasil simulasi kemudian disandingkan dengan kondisi eksisting untuk menentukan komponen perancangan yang dapat ditingkatkan. Penelitian ini menunjukkan bahwa persebaran kawasan yang ramah pejalan kaki di Alun-alun Bandung belum merata. Dengan demikian, diharapkan usulan perancangan yang dirumuskan dapat membantu untuk meningkatkan lingkungan mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan area yang lebih ramah pejalan kaki