digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Banjir adalah bencana alam yang paling sering terjadi dan paling merugikan, mengakibatkan kerugian signifikan pada manusia, ekonomi, dan sosial. Di daerah perkotaan, kejadian banjir ekstrim menjadi lebih sering dan parah sehingga membutuhkan perhatian serius terhadap mitigasi dan pengelolaan banjir. Konsep ketahanan banjir memperkenalkan perspektif baru yaitu hidup dengan banjir. Pemerintah Kota Bandung mencatat bahwa wilayah Gedebage, khususnya di Simpang Jalan Soekarno Hatta-Gedebage, telah mengalami banjir rutin sejak 15 tahun lalu. Namun, hal ini tidak mengurangi minat masyarakat untuk tetap tinggal di kawasan tersebut. Kecamatan Gedebage mencakup kawasan pemukiman dan kegiatan perekonomian sehingga mempunyai risiko yang perlu diperhitungkan. Mengkaji risiko bencana banjir di wilayah perkotaan sangatlah penting, karena dapat membantu mengidentifikasi wilayah yang membutuhkan peningkatan ketahanan dalam menghadapi bencana. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka perlu dilakukan evaluasi tingkat ketahanan atau resiliensi masyarakat dalam menghadapi banjir dengan melibatkan beberapa metode perhitungan kapasitas untuk mengurangi risiko banjir, sesuai dengan standar regulasi pengkajian risiko baik dari dalam maupun luar negeri. Selain mengukur tingkat risiko, kajian ini menghasilkan peta risiko banjir di wilayah Gedebage. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai kondisi kapasitas daerah, khususnya di wilayah Gedebage, serta memberikan solusi alternatif pengendalian banjir agar menciptakan masa depan yang lebih tahan terhadap risiko banjir dalam jangka waktu 25 tahun mendatang. Penelitian ini menerapkan model pembelajaran role playing sebagai pendekatan mitigasi banjir di kawasan Gedebage dengan menggunakan pendekatan sosial Theory of Planned Behavior (TPB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indikator Infrastruktur (X2) memiliki skor tertinggi dalam analisis deskriptif garis kontinum. Sebelum penanggulangan banjir, skor yang diperoleh adalah 171 dengan kategori Cenderung Tidak Baik. Setelah upaya penanggulangan banjir dilakukan, skornya meningkat menjadi 268 dengan kategori Sangat Baik. Pengukuran ini dilakukan untuk tujuan edukasi mahasiswa, dan jika diterapkan di masyarakat, diharapkan akan menunjukkan peningkatan signifikan dalam infrastruktur penanggulangan banjir, sehingga masyarakat akan lebih siap dan mampu mengelola risiko banjir dengan lebih baik. Hasil analisis dari beberapa metode perhitungan kapasitas untuk mengurangi risiko banjir menunjukan bahwa perhitungan analisis risko dengan menggunakan Modifikasi Indeks Kapasitas Sosial dapat mengurangi faktor risiko banjir. Hal ini menunjukan bahwa kelurahan Cipadung Kulon, Mekarmulya, dan Cisaranten Wetan berada dalam kategori risiko Rendah. Artinya, dengan mempertimbangkan indikator dari referensi tersebut, upaya untuk mengurangi risiko banjir di kawasan Gedebage telah mencapai tingkat optimal. Namun, kelurahan Pakemitan memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap banjir, sehingga berada dalam kategori risiko Sedang. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah mitigasi yang tepat dan strategi manajemen risiko untuk mengurangi dampak kerentanan terhadap banjir di wilayah tersebut. Solusi alternatif yang diusulkan untuk menciptakan masa depan yang lebih tahan terhadap risiko banjir dalam jangka waktu 25 tahun mendatang yaitu Penanganan Komprehensif di Kawasan Gedebage dengan penerapan kebijakan yang efektif dan pengalokasian dana yang memadai dari pemerintah daerah, Penanganan Sampah Buah-buahan Prapasar dengan mengupayakan kondisi bersih tanpa kulit, Pembangunan Infrastruktur Air dengan pembangunan kolam retensi dan saluran drainase yang lebih besar dan lebih efisien, Pengembangan Aplikasi Mobile dengan memberikan peringatan dini dan informasi terkait kondisi cuaca dan debit air sungai, serta Renovasi Pasar Gedebage dengan konsep pasar bertingkat untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang modern. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih tahan terhadap banjir dan bencana lainnya, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Kawasan Gedebage.