digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

MEDINA ALIFIA ZAHRANI ABSTRAK
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Per 31 Juli 2023, Divisi PPK Bank Pembangunan Daerah X menangani sebanyak 56.294 kredit bermasalah. Hal ini menunjukkan bahwa dibutuhkan banyak pegawai sehingga biaya tenaga kerja, terutama di Divisi Penyelesaian dan Penyelamatan Kredit (PPK), memiliki porsi signifikan dalam biaya total bank tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mengatur jumlah dan distribusi pegawai secara efektif. Penelitian ini dimulai dengan analisis tingkat kolektibilitas akun kredit, mempertimbangkan faktor-faktor seperti jangka waktu terakhir mencicil, sisa kredit, dan proporsi debitur telah mencicil. Hasil analisis ini mengelompokkan akun kredit ke dalam dua belas tipe, dengan empat di antaranya dikategorikan sebagai akun potensial, yaitu akun yang berpotensi menghasilkan revenue yang tinggi. Untuk menentukan angka workload optimal, Skenario A dikembangkan dengan asumsi jam kerja seorang Account Officer (AO) adalah 8 jam per hari. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa 168 AO diperlukan untuk menangani 65 kantor cabang, dengan beberapa kantor membutuhkan penambahan atau pengurangan AO. Sebagai alternatif, Skenario B mengusulkan penggabungan Divisi PPK dari beberapa kantor cabang untuk meminimalkan penambahan jumlah AO. Proyeksi kebutuhan AO selama lima tahun mendatang menunjukkan bahwa kebutuhan akan tetap stabil, dengan sedikit peningkatan pada tahun 2025. Temuan ini memberikan panduan praktis bagi industri perbankan untuk mengelola sumber daya manusia secara efisien, terutama dalam menyelesaikan dan menyelamatkan kredit.