digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri pertambangan memberikan kontribusi signifikan terhadap tenaga kerja di Indonesia. Namun, perubahan dalam operasi perusahaan, permintaan dan penawaran global, serta fluktuasi harga komoditas telah memerlukan perubahan dalam komposisi tenaga kerja. Penelitian ini menyelidiki kriteria utama untuk mengevaluasi kinerja kontraktor dari perspektif manajemen sumber daya manusia di PT Freeport Indonesia (PTFI), pemain utama di sektor pertambangan. Penelitian ini dimulai dengan menguraikan tantangan yang dihadapi oleh PTFI, termasuk perubahan komposisi karyawan kontraktor yang jumlahnya lebih banyak, perubahan regulasi, dan tren manajemen sumber daya manusia yang mempengaruhi praktik ketenagakerjaan. Penelitian ini menyoroti pentingnya mengelola karyawan kontraktor secara efektif untuk memastikan efisiensi operasional, kepatuhan terhadap peraturan keselamatan dan ketenagakerjaan, serta keberlanjutan operasi. Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini mengidentifikasi kriteria sumber daya manusia yang utama untuk mengevaluasi kinerja kontraktor. Melalui tinjauan literatur yang komprehensif dan diskusi kelompok dengan ahli para ahli HR dan Keselamatan PTFI, penelitian ini menetapkan kriteria seperti kinerja keselamatan, kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan, kompetensi karyawan, dan praktik remunerasi yang adil. Penelitian ini menggunakan Proses Hierarki Analitik (AHP) untuk memprioritaskan kriteria ini dan menetapkan bobot yang sesuai, memastikan kerangka evaluasi yang seimbang dan efektif. Selain itu, analisis Pareto digunakan untuk mengidentifikasi kriteria yang paling berpengaruh terhadap kinerja kontraktor, dengan fokus pada faktor-faktor utama yang berkontribusi pada sebagian besar masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria utama, seperti kepatuhan terhadap keselamatan dan pengembangan kompetensi, diidentifikasi sebagai faktor paling penting dalam mengevaluasi kinerja vendor dari strategi HR.