Industri pertambangan memberikan kontribusi signifikan terhadap tenaga kerja di
Indonesia. Namun, perubahan dalam operasi perusahaan, permintaan dan
penawaran global, serta fluktuasi harga komoditas telah memerlukan perubahan
dalam komposisi tenaga kerja. Penelitian ini menyelidiki kriteria utama untuk
mengevaluasi kinerja kontraktor dari perspektif manajemen sumber daya manusia
di PT Freeport Indonesia (PTFI), pemain utama di sektor pertambangan.
Penelitian ini dimulai dengan menguraikan tantangan yang dihadapi oleh PTFI,
termasuk perubahan komposisi karyawan kontraktor yang jumlahnya lebih banyak,
perubahan regulasi, dan tren manajemen sumber daya manusia yang
mempengaruhi praktik ketenagakerjaan. Penelitian ini menyoroti pentingnya
mengelola karyawan kontraktor secara efektif untuk memastikan efisiensi
operasional, kepatuhan terhadap peraturan keselamatan dan ketenagakerjaan,
serta keberlanjutan operasi.
Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini mengidentifikasi kriteria sumber
daya manusia yang utama untuk mengevaluasi kinerja kontraktor. Melalui tinjauan
literatur yang komprehensif dan diskusi kelompok dengan ahli para ahli HR dan
Keselamatan PTFI, penelitian ini menetapkan kriteria seperti kinerja keselamatan,
kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan, kompetensi karyawan, dan praktik
remunerasi yang adil. Penelitian ini menggunakan Proses Hierarki Analitik (AHP)
untuk memprioritaskan kriteria ini dan menetapkan bobot yang sesuai, memastikan
kerangka evaluasi yang seimbang dan efektif. Selain itu, analisis Pareto digunakan
untuk mengidentifikasi kriteria yang paling berpengaruh terhadap kinerja
kontraktor, dengan fokus pada faktor-faktor utama yang berkontribusi pada
sebagian besar masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria utama,
seperti kepatuhan terhadap keselamatan dan pengembangan kompetensi,
diidentifikasi sebagai faktor paling penting dalam mengevaluasi kinerja vendor
dari strategi HR.