digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Vinadya Berlian Yunita
PUBLIC Dewi Supryati

Sumber daya manusia memainkan peran kunci dalam mencapai kesuksesan organisasi bisnis. Maka, penting bagi organisasi untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang diperoleh melalui proses rekrutmen dan seleksi. Di era saat ini, rekrutmen dan seleksi, seperti aspek bisnis lainnya, sangat bergantung pada kecepatan dan akurasi. Dalam hal ini, penerapan artificial intelligence (AI) dapat memberikan efisiensi dalam penghematan waktu dan biaya. Namun, tingkat penerimaan recruiter terhadap artificial intelligence (AI) masih belum kuat, karena masih ada keraguan dan kecemasan terhadap teknologi artificial intelligence (AI) yang masih dalam tahap awal. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model unified theory of acceptance and use of technology (UTAUT) untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan teknologi artificial intelligence (AI) oleh recruiter. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pengumpulan data menggunakan non-probability sampling dengan kategori convenience sampling. Data diperoleh dari 90 recruiter di Jabodetabek dan Bandung melalui kuesioner yang berisi 25 indikator yang digunakan untuk mengukur tujuh variabel penelitian. Data diolah menggunakan PLS-SEM dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja dan kepercayaan memiliki dampak positif pada intensi penggunaan artificial intelligence (AI), dengan sikap berperan sebagai mediator. Selain itu, sikap dan pengaruh sosial juga berpengaruh positif pada intensi penggunaan artificial intelligence (AI). Sementara itu, ekspektasi usaha dan kondisi yang memfasilitasi tidak memiliki pengaruh positif pada intensi penggunaan artificial intelligence (AI) dalam proses rekrutmen dan seleksi. Temuan dari penelitian menunjukkan bahwa pengembangan model unified theory of acceptance and use of technology (UTAUT) dapat memberikan model yang lebih komprehensif untuk menjelasakan faktor-faktor yang memengaruhi penerimaan teknologi artificial intelligence (AI) oleh recruiter. Penelitian ini berkontribusi secara konseptual dan empiris terhadap literatur yang muncul tentang penerimaan teknologi artificial intelligence (AI) dalam proses rekrutmen dan seleksi oleh recruiter. Lebih lanjut, mengenai implikasi praktis dari penelitian ini akan melibatkan edukasi, komunikasi, pelatihan, dukungan sosial, dan upaya untuk meningkatkan penerimaan teknologi artificial intelligence (AI) dalam proses rekrutmen dan seleksi.