Dominasi penggunaan kendaraan pribadi yang tinggi menyebabkan terjadinya
eksternalitas bagi suatu perkotaan diantaranya peningkatan kemacetan lalu lintas
terutama pada jam sibuk, peningkatan polusi, hingga penurunan tingkat kesehatan
masyarakat perkotaan. Pengambilan kebijakan untuk meminimalisir eksternalitas
tersebut sangat penting pada kondisi saat ini terutama dalam merespon tujuan global
pengurangan emisi hingga nol (net zero emissions) di Tahun 2050. Belakangan ini,
pendekatan co-benefits atau manfaat ganda dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan di sektor transportasi. Pentingnya co-benefits sangat dipromosikan
bersamaan dengan strategi mitigasi untuk pengurangan gas rumah kaca khususnya
bagi kota-kota di negara berkembang yang menghadapi 3 tantangan utama yaitu
pembangunan, polusi lingkungan, dan adaptasi perubahan iklim (Puppim De
Oliveira, 2013). Pendekatan manfaat ganda menciptakan situasi terbaik dengan
mempertimbangkan keuntungan lokal dan global. Penelitian ini bertujuan untuk
mengestimasi manfaat ganda dari kebijakan pembatasan kendaraan pribadi di
Jakarta dengan tiga sasaran utama: mengidentifikasi kebijakan, menghitung
perpindahan moda, dan menghitung emisi yang terhindarkan. Analisis dilakukan
menggunakan pendekatan multinomial logit, serta perhitungan emisi berdasarkan
panduan IPCC dan EMISI dari WRI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kebijakan KRE (Kebijakan Restriksi Kendaraan) memberikan dampak perpindahan
moda yang signifikan dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Emisi yang
terhindarkan melalui perhitungan perjalanan dapat mencapai 57%. Variabel
independen yang signifikan dalam mempengaruhi pemilihan moda adalah biaya
perjalanan, waktu tempuh, jarak, tingkat pendapatan, dan tingkat pendidikan.
Temuan penelitian ini mendukung konsep manfaat ganda dari pendekatan
transportasi yang terkait dengan strategi Avoid-Shift-Improve (ASI) dan
menunjukkan manfaat ganda dari implementasi kebijakan pembatasan kendaraan
pribadi. Dengan demikian, kebijakan pembatasan kendaraan pribadi di Jakarta tidak
hanya efektif dalam mengurangi kemacetan, tetapi juga berkontribusi secara
signifikan terhadap pengurangan emisi, memberikan keuntungan lingkungan yang
substansial.