digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dalam industri manufaktur, indeks ketidakhadiran pekerja memiliki dampak signifikan terhadap produktivitas di lingkungan kerja. Semakin tinggi indeks ketidakhadiran pekerja di pabrik/industri manufaktur, maka beban Perusahaan untuk pembiayaan pekerja (overhead cost) juga akan semakin tinggi. Pembiayaan pekerja sangat sensitif untuk industri manufaktur karena berkaitan langsung dengan rasio biaya produksi dibandingkan dengan output yang dihasilkan. Beban pembiayaan pekerja diklasifikasikan sebagai biaya produksi (operational cost) bersamaan dengan biaya yang lain seperti biaya pemeliharaan mesin, biaya beban listrik/air, atau biaya lainnya yang jumlahnya akan mempengaruhi besaran nilai untuk menghasilkan sebuah produk di industri manufaktur. Oleh karena itu Perusahaan memandang perlu untuk melakukan monitor dan kontrol atas biaya produksi tersebut untuk meningkatkan daya saing (competitiveness) dengan kompetitor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa absensi yang tinggi dapat menjadi indikator rendahnya motivasi, kesejahteraan karyawan, atau masalah kesehatan. Oleh karena itu, strategi yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan produktivitas melalui pengelolaan absensi antara lain seperti Program Kesehatan dan Kesejahteraan, Sistem Insentif dan Pengakuan, Komitmen terhadap Keseimbangan Kerja-Hidup, Pendekatan Proaktif terhadap Kesehatan Mental, dan Pemantauan dan Analisis Absensi. Dengan metode strategi pengambilan keputusan untuk mengurangi ketidakhadiran, maka Perusahaan dapat meningkatkan produktifitas pekerja dan dapat meningkatkan daya saing.