digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Michael J S Hasibuan
PUBLIC Ridha Pratama Rusli

Polivinil klorida (PVC) adalah polimer yang banyak dimanfaatkan dalam industri karena sifat fisik dan kimia yang dimiliki. PVC merupakan polimer dengan pemakaian ketiga terbanyak di dunia setelah polietilena (PE) dan polipropilena (PP). Kelemahan PVC adalah material ini dapat mengalami dehidroklorinasi pada temperatur yang relatif rendah, yang menyebabkan PVC rapuh dan sulit dibentuk. Oleh karena itu, stabilisator termal perlu ditambahkan pada resin PVC sebelum dicetak untuk menghindari degradasi termal. Laboratorium Rekayasa Produk Industri Proses (RPIP) Program Studi Teknik Kimia ITB mengembangkan stabilisator campuran logam palmat, yaitu campuran logam Ca dan Zn dengan Distilat Asam Lemak Sawit (DALS) sebagai sumber asam lemak. Untuk mengevaluasi efek penambahan stabilisator termal pada tahapan formulasi, pemrosesan, serta daur ulang PVC, parameter kinetika reaksi degradasi termal PVC yang distabilkan olch stabilisator termal campuran logam palmat perlu diketahui. Terdapat 8 jenis sampel PVC yang distabilkan oleh stabilisator termal palmat dengan dosis dan variasi rasio yang berbeda. Degradasi PVC diuji pada tiga temperatur berbeda, yaitu 170°C, 180 °C, dan 190 "C. Laju degradasi PVC dihitung dengan menggunakan conductivity meter, dan energi aktivasi serta konstanta Arhennius dari reaksi degradasi dapat diprediksi dengan menggunakan model kinetika Avrami-Erofeev. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, energi aktivasi dari reaksi degradasi termal PVC yang belum distabilkan adalah 124,4 kJ/mol. Sementara itu, PVC yang distabilkan dengan stabilisator termal campuran logam palmat adalah 128,8 kJ/mol sampai 167,2 kJ/mol, yang menunjukkan penambahan stabilitas jangka panjang dari PVC. Rasio kalsium dan seng pada stabilisator yang optimal bagi stabilitas jangka panjang PVC adalah 4:1 dengan energi aktivasi 146,7 kJ/mol. Jumlah kostabilisator yang optimal adalah sama dengan jumlah karboksilat seng, dengan energi aktivsi sebesar 167,2 kJ/mol. Nilai In (A) dari PVC murni ditemukan sebesar 22,4 sedangkan PVC yang distabilkan memiliki rentang in A sebesar 23,7-32,8.