digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Valasya Ardena Muchlinta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Faktor lingkungan diketahui memainkan peranan penting dalam mengatur perilaku capung. Akan tetapi, pengaruh ini sedikit diketahui pada perilaku terbang, khususnya tingkat aktivitas terbang dan Accompanying Behavior (AB) capung, baik jantan maupun betina. Spesies yang dijadikan sebagai subjek dalam penelitian ini adalah Brachythemis contaminata karena tersebar luas di Indonesia dan mudah ditemukan di daerah perkotaan. Tujuan penelitian ini adalah menentukan perbedaan tingkat aktivitas terbang dan AB B. contaminata jantan dan betina akibat pengaruh faktor lingkungan pada tiga waktu berbeda. Selain itu, dipelajari pula korelasi antara tingkat aktivitas terbang dengan AB pada B. contaminata. Pengambilan data dilakukan di tepian Waduk Saguling dengan total durasi 180 jam. Faktor lingkungan diperoleh dari suhu udara, kelembapan udara, intensitas cahaya, serta kecepatan angin. Data tingkat aktivitas terbang diperoleh dari ratio time in flight menggunakan metode focal animal-all occurrence, sedangkan AB diperoleh dari durasi dan jarak melakukan AB menggunakan menggunakan metode transek. Data tersebut diambil pada pagi, siang, dan sore hari yang dianalisis dengan ANOVA One Way atau Kruskal-Wallis untuk faktor lingkungan serta rank transformation ANOVA Two Way untuk tingkat aktivitas terbang dan AB. Di samping itu, korelasi antara tingkat aktivitas terbang dengan AB dievaluasi menggunakan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat aktivitas terbang pada sore hari lebih tinggi secara nyata dibandingkan dengan siang hari, baik pada individu jantan maupun betina (p < 0,05). Selain itu, individu betina melakukan AB dengan durasi dan jarak yang lebih tinggi secara nyata pada sore hari dibandingkan dengan pagi dan siang hari (p < 0,05). Perbedaan ini diduga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang optimal bagi capung pada sore hari, sedangkan siang hari cenderung memiliki suhu tinggi dan kelembapan rendah yang dapat mempengaruhi aktivitas capung. Berlawanan dengan itu, individu jantan tidak melakukan AB dengan perbedaan yang nyata pada ketiga waktu karena bersifat teritorial. Korelasi positif yang kuat (0,60 ? ? ? 0,79) antara tingkat aktivitas terbang dan AB menunjukkan bahwa intensitas terbang dapat mempengaruhi AB. Sebagai kesimpulan, faktor lingkungan yang optimal meningkatkan tingkat aktivitas terbang dan AB B. contaminata pada sore hari. Selain itu, tingkat aktivitas terbang berkorelasi positif kuat dengan AB pada B. contaminata.