digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Jermy Tomasoa
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 1 Jermy Tomasoa
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 2 Jermy Tomasoa
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 3 Jermy Tomasoa
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 4 Jermy Tomasoa
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 5 Jermy Tomasoa
PUBLIC Yoninur Almira

BAB 6 Jermy Tomasoa
PUBLIC Yoninur Almira

PUSTAKA Jermy Tomasoa
PUBLIC Yoninur Almira

LAMPIRAN Jermy Tomasoa
PUBLIC Yoninur Almira

Keberadaan layanan ride-hailing telah mengubah cara orang berpergian dan telah menjadi alternatif pilihan mobilitas masyarakat ditengah kondisi angkutan umum eksisting yang belum mampu memberikan pelayanan yang prima bagi para pengguna. Layanan transportasi berbasis teknologi ini telah merambah berbagai pelosok kota di Indonesia termasuk di Jayapura, hal ini memberikan pengaruh bagi volume pergerakan kendaraan di jalan. Sejauh mana layanan ride hailing ini mempengaruhi perilaku perjalanan, meningkatkan volume lalu lintas serta memberi dampak terhadap tingkat pelayanan jalan telah menjadi tujuan dari penelitian ini dilakukan. Penelitian ini dilakukan di wilayah Jayapura yang meliputi Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura melalui survey lapangan dengan berorientasi pada data yang dikumpulkan yaitu sosio-ekonomi, karakteristik pergerakan dan persepsi layanan ride hailing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktural equation model untuk menganilisis perubahan perilaku perjalanan akibat layanan ride hailing, selanjutnya analisis regresi binary logit dengan variable dependen frekuensi penggunaan kendaraan pribadi sesudah rutin gunakan ride hailing dan variabel dependen frekuensi penggunaan kendaraan pribadi masa depan serta rencana kepemilikan kendaraan. Kemudian dilakukan perhitungan tingkat pelayanan jalan dengan acuan PKJI 2023 terhadap dampak keberadaan layanan ride hailing pada kondisi eksisting dan kondisi masa depan. Secara keseluruhan, ride hailing memberikan dampak terhadap perubahan perilaku perjalanan terhadap penggunaan kendaraan pribadi sebesar 77,58% sehingga terjadi penurunan penggunaan kendaraan pribadi sebesar 24,35% dan dengan menggunakan analisis tingkat pelayanan jalan maka kondisi eksisting di Jalan Koti menjadi level A, jalan Abepura-Nafri menjadi level B, jalan Abepura-Sentani hanya mengurangi volume lalu lintas dan jalan Sentani menjadi level C. Selanjutnya pada kondisi masa depan (5 tahun depan) ride hailing tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap tingkat pelayanan jalan, hal ini disebabkan oleh adanya rencana responden untuk membeli kendaraan pribadi dimasa depan sehingga diprediksi akan menambah volume kendaraan sebesar 23,83%. Faktor yang mempengaruhi hal ini adalah variabel tarif perjalanan ride hailing, variabel pendapatan yang kurang dari 2 juta, variabel kepemilikan kendaraan sepeda motor dan variabel tujuan non mandatory dengan ride hailing